"Kau ingin memelototi kekasih ku?" Tanya Neji dengan suara beratnya sementara Tenten terkikik geli.

"Mohon ampun calon kakak ipar ku yang terhormat" Ucap Naruto sambil membungkukan tubuhnya.

Sasuke hanya geleng-geleng lalu keluar dari ruangan itu tanpa suara, pria itu buru-buru mengingat hari sudah sore karena ia baru pulang dari menyelesaikan misi nya siang hari tadi. Ia sekarang harus segera kerumah Sakura, ia tak bisa lagi menunda-nunda kencannya.

Pria itu memasuki mobilnya namun kali ini mobil yang ia kenakan lumayan besar sehingga rasanya pas untuk berpergian jauh.

Pria itu terdiam sejenak, ia tengah berpikir. Jika ia pulang ke rumahnya terlebih dahulu maka itu akan memakan waktu yang lama jadi pada akhirnya pria itu memutuskan untuk pergi ke butik ibunya.

Pria itu pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata hingga pada akhirnya pria itu sampai disebuah butik yang terbilang mewah.

Sasuke turun dari mobil hingga semua pasang mata melihat kearahnya namun Sasuke terlalu acuh, pria berpangkat kapten itu memasuki butik sambil mengantongi tangannya disaku celana.

"Tuan Muda!" Sapa salah seorang pegawai butik itu membuat Sasuke menatapnya.

"Apa Ibu saya ada?" Tanya Sasuke membuat pegawai butik itu segera menggelengkan kepalanya.

"Apakah saya perlu memberi tahu kedatangan Tuan Muda kemari?" Tanya pegawai butik itu membuat Sasuke terdiam sejenak.

"Tidak perlu, itu akan memakan waktu yang lama. Saya sedang buru-buru" Ucap Sasuke membuat pegawai butik itu terkekeh pelan.

Jelas pegawai butik itu mengerti mengapa Sasuke mengatakan jika bertemu ibunya akan memakan waktu yang lama. Bagaimana tidak? Ibunya sangat terobsesi dengan tubuh proporsional Sasuke hingga wanita itu akan memasang kan banyak baju kepada Sasuke.

"Saya butuh beberapa pakaian, tidak penting modelnya yang penting warnanya tidak mencolok dan masuk kan ke dalam koper" Ucap Sasuke membuat pegawai butik itu mengangguk lalu pergi.

Sepeninggal pegawai butik itu, Sasuke pergi berganti pakaian dengan sebuah kemeja putih dan celana hitam polos lalu duduk disebuah sofa menunggu pesanan nya.

Tak lama berselang, pegawai itu kembali dan memberikan Sasuke sebuah koper berwarna abu-abu.

"Saya akan mentransfer uangnya nanti" Ucap Sasuke membuat pegawai itu buru-buru menggeleng.

"Itu tidak perlu Tuan Muda" Ucap sang pegawai membuat Sasuke menghembuskan nafas kasar.

"Tak perlu memperlakukan saya istimewa, saya juga pelanggan" Ucap Sasuke datar membuat pegawai itu mengangguk.

Sasuke mengedarkan pandangannya dan ia baru menyadari jika ia tengah dikerumuni banyak wanita yang hampir memenuhi butik ibunya itu sambil memotret dirinya.

Pegawai yang menyadari jika Sasuke tak bisa keluar pun menyuruh satpam membantu Sasuke keluar hingga akhirnya pria itu berhasil masuk kedalam mobilnya.

Sasuke melanjutkan perjalanan nya namun pria itu kembali berhenti dan singgah ke sebuah mini market, ia butuh banyak minuman jadi ia harus membeli beberapa minuman kaleng terlebih dahulu.

Dan ketika pria itu hendak kekasir untuk membayar, langkahnya terhenti ketika melihat sebuah kondom di salah satu rak dan entah kenapa tangannya malah mengambil benda itu.

Ketika membayar dikasir sang kasir yang kebetulan seorang wanita malah senyum-senyum sendiri ketika melihat kondom di dalam keranjang belanjaan Sasuke.

"Apa bisa lebih cepat?" Tanya Sasuke membuat sang kasir gelagapan dan buru-buru memberikan kantong belanjaan Sasuke.

Dan lagi pria itu melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tiba di rumah Sakura. Karena kebetulan pintu pagar rumah Sakura tidak tertutup jadi Sasuke langsung masuk saja.

Sasuke menekan bel pintu rumah Sakura namun tak kunjung ada yang menyahut membuat Sasuke berpikir jika gadis itu tak sedang berada di rumah.

"Tunggu sebentar!!!"

Suara teriakan Sakura membuat Sasuke menegakan kepalanya lalu menunggu cukup lama, entah apa yang sedang dilakukan oleh gadis itu.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya pintu terbuka menampilkan sosok Sakura berambut basah dalam balutan handuk putih yang memperlihatkan leher, bahu, belahan dadanya dan bahkan paha putih mulusnya.

Sasuke meneguk air liurnya lalu memalingkan wajahnya yang memerah dengan pikiran yang hampir rusak, bagaimana tidak? Ia baru saja membeli kondom lalu sekarang ia malah dihadapkan pada tubuh yang amat menggoda iman nya.

"Kapten?" Ucap Sakura yang heran melihat Sasuke karena ia pikir yang datang adalah Ino.

Ino memang tadi kerumahnya jadi ia pikir gadis itu meninggalkan sesuatu dan sekarang Sakura semakin bingung melihat wajah Sasuke yang nampak manis dengan rona merah di pipinya.

Sakura masih loading, dengan kecepatan otaknya yang lambat, ia sedang mencari tahu alasan rona merah di pipi Sasuke hingga gadis itu berteriak dan membanting pintu rumahnya.

"Kenapa dia sangat sexy dan manis secara bersamaan" Ucap Sasuke sambil mengusap wajahnya.

Pada akhirnya Sasuke berhasil masuk ke dalam rumah Sakura, gadis itu sudah mengenakan pakaian kasual panjang membuat Sasuke lumayan bisa bernafas sekarang.

"Ayo pergi" Ajak Sasuke to the point membuat Sakura kaget lalu menatapnya.

"Kemana?" Tanya Sakura dan ketika Sasuke hendak menjawab suara dering ponsel Sakura membuatnya terhenti.

Sakura mengambil ponselnya dan melihat nama Kakashi tertera di layar ponselnya membuat Sasuke menarik nafas panjang.

"Tak apa, mungkin hari ini bukan hari yang tepat lagi" Ucap Sasuke membuat Sakura menatapnya.

Sakura menggeleng pelan, ia merasa tak bisa menunda kencannya lagi hanya karena pekerjaan mereka masing-masing dan akhirnya gadis itu mematikan ponselnya membuat Sasuke menatapnya dengan satu alis yang terangkat.

"Ayo kita pergi" Ucap Sakura sambil meletakkan ponselnya dimeja hingga Sasuke menegakan posisi duduknya.

"Bagaimana dengan pekerjaan Anda? Saya tak ingin menganggu" Ucap Sasuke membuat Sakura tersenyum kecil.

"Membolos sesekali bukanlah masalah besar, jadi kapan kita pergi?" Tanya Sakura membuat Sasuke tersenyum tipis.

"Malam ini dan kita akan tiba besok" Jawab Sasuke membuat Sakura bingung.

"Kemana kita akan pergi? Kenapa jauh sekali? Apa perlu kencan jauh-jauh?" Tanya Sakura membuat Sasuke mendengus geli.

"Saya tak ingin menerima gangguan lagi saat bersama Anda" Jelas Sasuke membuat rona tipis menghiasi pipi Sakura.

Descendants Of The Moon Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ