guilt (pt.2)

3K 348 10
                                    

Taehyung memberengut ketika melihat Jimin mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas.

"Kau tidak mau ke kantin? Lagi?" kesal Taehyung.

Jimin hanya tersenyum tipis dan mulai menyuap mulutnya hingga pipi tembam itu semakin menggembung.

Taehyung menarik bangku dan duduk di hadapan Jimin. "Apa kau begitu membenci Yoongi sunbae sekarang, sampai kau tidak mau keluar kelas sama sekali? Kau bahkan memilih untuk pulang lewat gerbang belakang sekarang."

Jimin mengabaikan Taehyung dan sibuk menghabiskan makan siangnya. Ia mendengar Taehyung menghela napas panjang, namun Jimin memilih untuk tetap menghiraukannya.

Pria itu pun pergi meninggalkan Jimin setelah seorang siswa dari kelas lain bernama Choi Woosik mengajaknya untuk ke kantin bersama.

Kepala Jimin bergerak mengeliling kelas. Hanya tinggal dia seorang diri di kelas. Ia menatap kotak bekalnya yang masih tersisa setengah porsi.

Ia memalingkan wajah dan menatap ke arah luar sekolah melalui jendela di sampingnya sembari memasukkan makanan ke dalam mulut.

Apa kau begitu membenci Yoongi sunbae sekarang, sampai kau tidak mau keluar kelas sama sekali?

Jimin termangu. Ia melepas sendoknya dan memilih menyandarkan diri di punggung kursi. Matanya mengerjap sesekali, berpikir apakah ia membenci Yoongi.

Memang selama seminggu ini Jimin lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kelas. Ia memilih untuk menikmati waktu sendirian di dalam kelas.

Dan memang, Jimin juga memilih untuk keluar melalui pintu belakang meskipun ia harus memutar jauh daripada biasanya. Tapi, apakah ia melakukan itu karena ia membenci Yoongi?

Tidak.

Jimin tidak membenci Yoongi.

Bagaimana mungkin ia bisa membenci seseorang yang ia cintai?

Jimin tidak mengelak bahwa ia memang menghindar dari Yoongi. Namun, itu bukan karena ia membencinya.

Ia hanya sedang membutuhkan waktu untuk sendiri agar bisa melupakan perasaannya pada Yoongi.

Karena Jimin tau, jika ia bertemu dengan Yoongi, hatinya akan kembali jatuh, tak peduli sesakit apa luka yang sudah diberikan Yoongi padanya.

Jimin harus menarik diri menjauh dari Yoongi untuk bisa melindungi hatinya sendiri.

🗝🗝🗝

Yoongi berjalan lunglai menuju motornya yang ia parkir di dekat gerbang sekolah. Mata sayunya menatap lekat kearah gerbang yang dipenuhi murid berlalu-lalang.

Ia berjinjit sedikit, mengintip dari kejauhan, mencari sosok yang tak pernah lagi ia lihat lebih dari seminggu ini.

Apa dia baik-baik saja?

Terlintas pertanyaan demi pertanyaan di dalam kepala Yoongi akan pria itu. Apakah ia merasa sesakit itu, hingga ingin menghindari Yoongi sampai sejauh ini?

Ya, Yoongi tau Jimin menghindarinya. Semua terlihat jelas bedanya. Jimin yang setiap jam istirahat biasanya terlihat berada di antrian depan untuk mengambil makanan, kini ia bahkan tak terlihat di seantero kantin.

Jimin yang biasanya berdiri di depan gerbang sekolah dan menunggu disana, kini bahkan tak terlihat di kerumunan murid yang berkumpul di gerbang.

Ia pun sudah mulai jarang terlihat bersama Taehyung. Tentu saja, Yoongi menyadarinya kebersamaan Jimin dan Taehyung karena mereka selalu bersama.

just a storyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن