birthday gift (pt. 1)

3.6K 375 47
                                    

Title: birthday gift (pt. 1)
Length: 2050 words

🎈🎈🎈

"Aku masih mencintai Jungkook."

Jimin tak bisa memungkiri hatinya remuk berkeping ketika ia mendengar suara berat Yoongi berkata demikian dari dalam studio miliknya. Jimin hanya mampu terdiam mematung di depan pintu studio Yoongi yang tidak tertutup rapat.

Pandangan mata kecilnya mulai kabur karena tertutup lapisan air disana. Dengan cepat Jimin mengangkat kepalanya, menghalangi tumpukan air dimata untuk bisa menetes turun.

Namun, ia gagal. Air mata itu tetap menetes meskipun Jimin sudah sekuat tenaga menahan. Terlampau perih, terlampau sakit.

Satu-satunya yang hadir di benak Jimin adalah pergi dari sana secepatnya. Ia tidak ingin siapapun melihatnya menangis. Ia berlari menjauh lalu bersembunyi di sebuah sudut kosong yang tidak terjamah.

Ia meringkuk, melipat kedua lututnya dan menyembunyikan kepalanya disana. Tangannya membekap mulutnya kuat-kuat, berusaha untuk menutupi suara isakannya yang semakin tidak terbendung.

Rasanya begitu sesak. Rasanya seperti ada ribuan pecahan kaca yang menghujam dadanya setiap kali ia berusaha menarik napas.

Jimin merasakan ponselnya bergetar. Begitu lemah ia menarik keluar ponsel itu dari kantung celananya. Ketika ia membuka pesan itu, air matanya malah semakin deras membasahi wajahnya.

From: Yoongi.
Kau dimana? Kenapa belum kembali?

Tidak ada niat dalam hati Jimin untuk membalas pesan itu. Ia tidak mampu lagi menggunakan topeng palsunya dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi.

Begitu pula saat ponsel berdering dan menunjukkan nama yang sama dengan nama pengirim pesan sebelumnya. Ia membuang ponsel itu ke samping tubuhnya yang masih meringkuk, mengabaikan bunyi getaran yang sedang memohon pada Jimin untuk mengangkat telepon tersebut.

🎈🎈🎈

Yoongi berjalan mondar-mandir di ruang studionya. Tangannya menggenggam ponselnya erat, seakan sedang menunggu sesuatu masuk ke dalam ponselnya. 

Namun, ponsel itu tetap hening. Tidak ada apapun yang muncul disana. Yoongi menyalakan layar dan hanya terlihat wallpaper hitam tanpa ada satupun pemberitahuan.

Ia gelisah. Tentu saja. Jimin tidak ada kabar sedikitpun. Siang tadi, setelah Jimin berkata bahwa ia ingin ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan, ia malah tidak kembali dan tidak ada kabar apapun darinya.

Yoongi berusaha menghubungi Jimin. Berbagai macam pesan singkat sudah dikirimkan dan ribuan telepon sudah dilakukan oleh Yoongi, namun pria itu tetap tidak menjawab.

Benak Yoongi mulai penuh dengan pikiran negatif. Bagaimana kalau ada seseorang yang menculik Jimin? Jimin terlalu mudah percaya dengan orang asing, jadi menurut Yoongi hal itu sangat mungkin terjadi.

Tanpa pikir panjang, Yoongi segera mematikan seluruh peralatan rekaman di studionya. Ia menyambar jaketnya dan bergegas keluar.

Yoongi tak lagi mempedulikan bunyi klakson kendaraan lain yang mengarah padanya. Entah sudah berapa banyak pelanggaran yang dilakukan Yoongi sepanjang perjalanannya.

Ia memilih untuk menggunakan vallet parking. Yoongi segera memberikan kunci mobilnya dan bergegas naik menuju apartemen Jimin.

just a storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang