[ 1 ] ;ㅡNa Jaemin

Start from the beginning
                                    

Bagaimana bisa Ara tak terpikirkan oleh itu? Hm, benar juga. Inilah kenapa Ara butuh seseorang untuk diajak berdiskusi.

...

Waktu telah menunjukkan pukul lima sore, biasanya pada jam ini Ara maish bermain-main di luar rumahnya. Entah pergi ke kedai atau sekadar melihat bunga berjatuhan.

Terkadang, saat ada kelas tambahan dari sekolah yang tak menentu. Misalnya, saat di hari Ara memainkan laptopnya di kedai, itu adalah jam ia pulang seusai kelas tambahan.

Dan ... Ara cukup ingat kalau saat itu jam lima sore.

"Ini ...?" tanya Jeno. Ara mengangguk-angguk dengan kaku.

Jeno mengusap-usap dagunya. "Kenapa cuma layarnya gak nyala ...?"

"Karena ada yang mengatur," jawab Ara, membuat Jeno mengerutkan dahi.

"Siapa ...?"

"Entahlah, sistem, mungkin? Dia juga yang ngendaliin gue pas di dunia itu, dimensi itu. Jadi kadang gue berucap atau bertingkah gak sesuai sama yang gue mau," jawab Ara.

"Wah, lo gak takut?" tanya Jeno.

Ara menggeleng. "Enggak sih, karena belum ada hal menyeramkan yang terjadi."

"Lo tenang aja pas ngelihat laptop lo gak bisa berfungsi sesuai yang lo mau, kayak begini ...?" tanya Jeno, keheranan. "Oh, oh! Nyala sendiri ...?!"

Jeno kehebohan sendiri saat melihat layar laptop Ara yang menyala, bahkan tanpa Ara sentuh. Mungkin dengan beginilah Jeno bisa percaya ucapan Ara.

"Laptop gue tetap berfungsi di jam-jam yang gak digunakan untuk main ini. Ketika mendekati sore, maka yah begini, mati total dan nyala sendiri," jelas Ara.

Layar pada laptop pun menunjukkan video Ara yang lain. Hal itu membuat Jeno dan Ara mulai menyimak video, dan seperti biasa, Ara memilih pintu-pintu untuk mengantarnya pada pilihannya.

"Lo yakin isinya anggota NCT semua ...?"

"Iya, karena gue cuma bucinin kalian," jawab Ara, tanpa sadar membuat Jeno tersenyum sendiri. "Ngomong-ngomong, setelah ini lo gak inget member yang kepilih loh, gak masalah?"

"Yah, tinggal kenalan," jawab Jeno yang membuat Ara tertawa kecil.

Hasilnya keluar, dan membuat Jeno serta Ara terdiam. "Jaemin ...?"

"Ya. Sekarang gue harus cari rumah itu," ujar Ara dan beranjak dari duduknya.

"Rumah?" tanya Jeno.

Ara mengangguk-angguk. "Ada satu hal yang gue pikirkan sejak awal, yaitu pararel universe. Lo pasti pernah denger teori itu, 'kan?"

"Teori di mana ada kehidupan lain yang berjalan sama kayak dunia kita, namun di jam, waktu, atau bahkan identitas orang yang berbeda-beda."

"Ah, sebenarnya teori itu gue suka salah paham sih, tapi cuma itu yang gue bisa pikirin." Ara memasang jaket pada tubuhnya. "Karena di sana, kalian bukanlah idol."

"Jadi, itu bisa dibilang semacam dimensi lain?" tanya Jeno yang diangguki Ara. "Wah, lo habis ngurusin apa sampai bisa ngerusuhin dimensi, hah?"

Sedangkan Ara hanya menanggapinya dengan kerlingan mata. Tentu saja Ara tidak tahu! Kalau ia tahu, dari awal pun Jeno tidak akan pernah bertemu dengannya!

...

Jeno dan Ara pun berjalan beriringan di trotoar untuk mencari rumah itu. Ara juga mengingatkan Jeno sebaiknya untuk kembali ke asrama dan menjaga Jaemin.

✔️Dating Doors || NCTWhere stories live. Discover now