"Aku hanya ingin tahu" Jawab Sakura dengan suara yang sama pelan nya dengan Ino.

"Entahlah, aku tak akan bisa. Aku tak bisa hidup dengan rasa cemas setiap detik, memikirkan ia masih hidup atau tidak" Jawab Ino menerawang jauh.

"Aku tidak bisa hidup dengan rasa cemas yang terus menghantuiku" Ucap Ino membuat Sakura terdiam.

"Aku merasa buruk sekarang" Ucap Sakura mengusap wajahnya hingga Ino mengusap bahu Sakura secara perlahan.

"Semua akan baik-baik saja, aku disini bersama mu" Ucap Ino membuat jantung Sakura berdetak kencang.

"Kakak tolong aku, mereka mengejar ku hiksss... Hiksss...."

"Semua akan baik-baik saja, aku disini bersama mu"

"Hikss... Benarkah? Mereka tidak akan menyakiti ku kan? Hiksss... Hiksss... Mereka membuat bibi itu berdarah"

"Tidak akan ada yang bisa menyakitimu"

"Benar hiksss.... Tidak ada yang akan menyakiti ku?"

"Ya tentu saja, sekarang ulangi apa yang aku katakan"

"Hiksss... Hiksss..."

"Aku baik-baik saja"

"Aku hiksss... Baik-baik saja"

"Aku baik-baik saja"

"Aku baik-baik saja"

"Sakura?!"

Sakura tersentak kaget dengan keringat dingin ketika Ino menyentuh bahu nya dan Ino menyadari bahwa Sakura nampak ketakutan.

Ino memeluk tubuh Sakura lalu mengusap punggung dan helaian merah muda Sakura yang membalas pelukan Ino begitu erat dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Tenanglah, aku bersama mu Sakura" Ucap Ino berusaha menenangkan Sakura yang ketakutan.

Sementara itu Sasuke memasuki ruang makan yang mana disana terdapat anggota Tim Delta yang tengah berkumpul.

"Apa yang terjadi pagi ini?" Tanya Naruto sambil menyikut lengan Sasuke.

"Jauhkan tanganmu dari tubuh ku atau aku akan mematahkan nya" Ucap Sasuke membuat Naruto tertawa.

"Jadi benar apa yang dikatakan Sersan Suigetsu, kau sedang bertengkar dengan Nona Sakura eh? Kau jadi sensitif" Ucap Naruto membuat Sasuke mendelik.

"Apa masalahnya Kapten Sasuke?" Tanya Shikamaru sambil menggoyangkan gelas kopinya.

"Dia sepertinya tak bisa bersama dengan ku" Ucap Sasuke pelan sambil mengambil gelas kopinya.

"Kenapa? Bukankah dia terlihat menyukaimu?" Tanya Neji tak mengerti membuat Sai dan Naruto mengangguk.

"Menurutmu apa?" Tanya balik Sasuke membuat semuanya terdiam.

"Karena ia tak bisa hidup dengan mencemaskan dirimu yang hidup dalam bayang-bayang kematian" Jawab Sai dengan suara pelan yang terdengar memilukan.

"Ah benar-benar merepotkan" Sahut Shikamaru sambil menguap lebar lalu meletakan gelas kopinya.

"Kau benar Sersan Sai, itu alasan yang memungkinkan setelah ia melihat luka diperut Kapten. Dia pasti ragu" Ucap Naruto yang menyetujui ucapan Sai.

"Ya, tak ada wanita yang mau hidup dalam bayang-bayang kecemasan memikirkan kekasihnya masih hidup atau tidak" Ucap Sai sambil memamerkan senyum tanpa emosinya.

"Untung kekasih ku juga tentara" Celetuk Neji dengan santai nya membuat Naruto mendelik.

"Sudahlah lupakan, Sersan Mayor Naruto, Sersan Sai sebaiknya kalian memeriksakan tubuh kalian" Ucap Sasuke membuat Naruto dan Sai mengangguk.

"Aku akan pergi ke corps komandan, Neji dan Shikamaru carikan informasi mengenai Otsutsuki Toneri" Ucap Sasuke membuat Shikamaru dan Neji mengangguk.

Sasuke meletakan gelas kopinya lalu segera pergi menuju corps komandan dengan mengendarai mobil kesayangannya.

Ia pun tiba setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang dan segera masuk dan menghadap komandan untuk melapor.

"Hormat" Ucap Sasuke memberikan hormatnya kepada Komandan yang juga memberikan hormatnya.

"Senang bisa melihat mu kembali dengan selamat Kapten Sasuke" Ucap sang Komandan sambil mendudukan dirinya.

"Terimakasih Komandan, saya ingin melapor" Ucap Sasuke membuat sang komandan mengangguk pelan.

Sasuke pun mulai menjelaskan situasi dan siapa lawan mereka saat ini setelah ia menganalisa kurang lebih satu bulan lamanya.

"Aku mengerti tapi masalahnya CIA melarang kita melakukan penyergapan" Ucap sang Komandan dengan helaan nafasnya.

"Tapi mereka sangat meresahkan komandan" Ucap Sasuke membuat sang komandan membenarkan nya dalam hati.

"Aku akan merundingkan nya terlebih dahulu, kembali lah ke markas" Titah Sang Komandan.

"Perintah diterima, hormat" Ucap Sasuke kembali memberikan hormatnya dengan tubuh tegapnya.

Descendants Of The Moon Where stories live. Discover now