❄36❄Badgirl vs goodboy

Comenzar desde el principio
                                    

Nada sedari tadi kesal dengan sikap teman-temannya ini. Kenapa juga nama bapaknya Gilang harus menjadi bahan topik pembicaraan mereka?

"HEH! Udah dong dosa tau gibahin bapaknya Gilang." Ucap Nada membuat mereka berhenti tertawa

"Lah? Gue yang setiap hari gibahin bonyok sama guru-guru disini, gak merasa dosa tuh." Ucap Gilang dengan wajah watadosnya

Tawa pun kembali muncul kala mendengar humor receh ala Gilang.

"Jadi gak nih ke Bali?" Tanya Aldo mulai serius

"Gue gak ada duit do." Ucap Isan

"Saran dari Gilang bisa dicoba tuh! Pas sampai di Bali, kita ngemis dulu aja. Lumayan kan dapet tambahan." Ucap Devan sambil menaik turunkan alisnya

"Lo kebanyakan main sama Gilang, jadi deh otaknya sama-sama geser." Ucap Aldo

"Kalo masalah bayar buat penginapan, kayaknya gak usah deh soalnya kita bakal nempatin resort punya bokap gue." Jelas Nada

Isan yang sedari tadi duduk langsung berdiri. "Ngomong dong! Gue kan jadi gak perlu mikirin biaya sewa hotel."

"Lo kalo denger yang gratisan langsung semangat lo." Ucap Aldo

"Apa sih yang enggak buat yang namanya gratisan?"

••••

Entah apa yang dijelaskan oleh bu Indah di depan. Nada tidak bisa fokus belajar. Sedari tadi Alvin mencolek colek bahu Nada dengan pulpen nya.

Nada risih dengan kelakuan Alvin tersebut. Begitupun dengan Devan, ia merasa kasihan kepada Nada yang tidak bisa fokus pada pelajaran, sekaligus dirinya juga tidak bisa belajar dengan tenang.

"Lo bisa diem gak sih? Kasian tuh anak orang lo gangguin mulu." Ucap Devan

Alvin tidak menjawab ucapan Devan barusan, ia hanya memanggil manggil nama Nada dengan pelan.

"LO BISA DIEM GAK SIH?!" Bentak Nada tak kuasa menahan emosi

Kelas pun seketika menjadi hening. Nada menatap tajam ke arah Alvin. Tetapi Alvin hanya menatapnya santai santai saja.

"NADA!! Kamu tidak sopan sekali ya?! Disini masih ada ibu loh!"

Mampus gue! -batin Nada

"Ya maaf bu, abisnya dari tadi saya gak bisa fokus pelajaran, gara-gara Alvin colek colek bahu saya terus." Jelas Nada

"Alvin! Emangnya Nada sabun colek apa? Kamu itu harus nyontohin yang benar kepada teman-teman kamu." Ucap bu Indah dengan sedikit humor receh nya

"Niat saya baik bu, mau minta maaf. Dia nya aja yang gak mau maafin saya."

Bu Indah langsung membereskan buku buku nya, lalu ia berjalan menuju luar kelas. "Lebih baik kalian selesain masalah kalian, ibu udah gak mood buat ngajar."

Semua murid dikelas langsung cengo. Lalu tak lama kemudian bel istirahat kedua berbunyi.

"Kampret tuh guru, sok sok an gak mood buat ngajar padahal emang udah waktunya istirahat." Ucap Alvin kesal

"Eh nad! Tungguin gue." Cegah Alvin sambil menarik lengan Nada saat ia melihat Nada akan keluar kelas

"Apaan sih?!" Nada berusaha mencoba untuk melepaskan cekalan tersebut

"Gue pengen ngomong bentar." Lalu setelah itu Alvin menyuruh Nada untuk duduk dibangku sebelahnya

Nada pasrah, ia menuruti apa yang diperintahkan oleh Alvin.

"Gue minta maaf ya?"

Nada menaikkan sebelah alisnya.

"Gara-gara tadi pas di kantin."

Seketika Nada pun mengerti kemana arah pembicaraan Alvin.

"Dia sepupu gue, namanya Risa." Ucap Alvin

Oh namanya Risa toh? -batin Nada

Nada merasa hatinya begitu panas saat melihat Alvin digandeng oleh cewek yang bernama Risa itu. Mungkin dia cemburu.

Eh tapi! Kenapa juga dia harus cemburu? Bukannya Nada selalu menyangkal perasaannya terhadap Alvin?

"Kok malah ngelamun sih?" Tanya Alvin menyadarkan Nada yang kini tengah melamun

"Eh apa tadi? Lo bilang apa tadi?"

"Cewek yang tadi itu sepupu gue, namanya Risa." jawab Alvin

"Siapa?"

"Cewek tadi"

"Yang nanya wlee." Nada langsung menjulurkan lidahnya dan berlari menuju luar kelas

Saat ia sampai dipintu, ia melihat seorang perempuan tengah berdiri sambil membawa selembar kertas ditangan kirinya.

Langsung saja Nada memberikan tatapan tak suka pada perempuan tersebut.

"Nada tungg---"

Ucapan Alvin terpotong saat ia melihat siapa yang sedang berdiri didepan pintu kelasnya.

"Risa? Ngapain lo kesini?" Tanya Alvin

Langsung saja Risa memeluk lengan kiri Alvin, sedangkan tangan kanan Alvin menggenggam kuat tangan Nada. Nada berusaha melepaskan genggaman tersebut.

"Anterin gue ke tukang potocopy an yu!" Ucap Risa dengan suara manjanya

"Gak bisa, gue harus anterin Nada ke perpus nyari buku." Alibi Alvin

"Emangnya kalian itu ada hubungan apa sih? Tadi gue liat asik banget kayaknya ketawa berduaan."

"Kita cuma temen." Ucap Nada cepat

"Oh. Untung cuma temen, mana mau Alvin pacaran sama cewek yang tampang badgirl kayak lo." Ucap Risa meremehkan

Nada yang tak terima, segera membalasnya.

"Setidaknya tampang gue kayak badgirl, bukan kayak cabe macam lo!" Ucap Nada begitu pedas

Nada menghempaskan tangannya yang sedari tadi di genggam Alvin. Lalu setelah itu ia pergi keluar kelas.

Risa sangat kesal dengan apa yang di ucapkan oleh Nada barusan. Sungguh, sangat menyakiti hatinya.

Haiii I kambekkk
Tolong jangan hujat author!!!

Komen yang banyak! Nanti author bakal rajin up. Beneran deh gak boong.

Byee.

Bad girl vs good boy [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora