Kebetulan hari ini adalah hari minggu. Hari yang tepat sekali untuk Angkara mencari tahu tentang geng Swag Partner. Untuk langkah awal Angkara akan pergi ke sekolah SMA Rajawali. Angkara ingin melihat seberapa ketat keamanan disana. Karena Angkara ingin melakukan sesuatu yang akan mempermalukan anggota Swag Partner di dalam kawasannya sendiri dan untuk selanjutnya Angkara akan mencari tahu basecamb anggota Swag Partner.
Untuk melakukan aksinya, Angkara sudah memiliki penampilan yang berbeda lagi seperti sebelumnya. Setiap Angkara berganti penampilan, ia selalu pergi ke toilet umum agar tidak ada yang mengetahuinya. Angkara memakai jubah berwana hitam dengan gambar yang sama seperti stiker yang ia buat di belakang jubahnya, memakai topi hitam berbeda dengan topi milik Arjuna dan Angkara memakai tudung jubah itu dan tidak lupa Angkara memakai masker berwarna hitam serta tak lupa Angkara memakai sarung tangan berwarna hitam. Angkara berpenampilan serba hitam, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ditambah lagi Angkara memakai motor sport berwarna hitam milik Kai. Angkara sudah terlihat seperti malaikat pencabut nyawa jika orang melihatnya.
Setelah Angkara berganti penampilan, ia langsung menuju SMA Rajawali. Jarak SMA Rajawali tidak terlalu jauh dari SMA Garuda. Kebetulan SMA Rajawali terlihat sepi dah hanya ada satu orang satpam yang menjaga pintu gerbang. Angkara masuk kedalam SMA Rajawali tidak melewati pintu gerbang, melainkan Angkara naik pohon yang berada di dekat pagar dinding sekolah. Saat Angkara sudah berhasil masuk kedalam, Angkara berjalan mengendap-endap sembari mengawasi di sekelilingnya agar tidak ada yang melihatnya. Angkara mengelilingi SMA Rajawali untuk melihat keamanan disana. Angkara mematikan fungsi dari CCTV di beberapa tempat yang akan menjadi targetnya nanti, yaitu di tempat parkir dan di dekat kamar mandi. Setelah selesai, Angkara pun kembali keluar dan langsung pergi meninggalkan SMA Rajawali.
Saat di tengah perjalanan Angkara menghentikan sepeda motornya dan menelfon seseorang.
"Semua beres! Liat apa yang bakal gue lakuin sama kalian Swag Partner." Gumam Angkara dalam hati saat sudah menghentikan laju motornya di tepi jalan. Lalu Angkara mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Angkara menelfon Nano untuk mencari tahu lagi tentang Swag Partner.
Dreeet... Dreeet...
"Iya halo, ini siapa?" Tanya Nano saat sudah menerima telfon dari Angkara.
"Ini gue Angkara."
"Woy si Angkara nelfon gue nih!" Ucap Nano dengan sedikit berbisik dan menjauhkan ponselnya agar tidak terdengar dengan Angkara. Nano bicara kepada angota AVEGAS yang lain karena mereka sedang berada di basecamb tempat mereka biasa berkumpul.
"Loadspeaker No!" Jawab Elvano. Lalu Nano pun mengeraskan volume ponselnya.
"Iya kenapa?" Tanya Nano yang melanjutkan bicara dengan Angkara.
"Lo tau basecamb anak Swag Partner dimana? Gue butuh informasinya."
"Tau. Tapi kenapa lo mau tau basecamb anak SP? Lo punya dendam pribadi ya sama mereka?"
"Itu bukan urusan lo! Sekarang lo kasih tau aja dimana basecamb anak Swag Partner sama gue. Gak usah banyak tanya!" Jawab Angkara dengan nada tegas.
"Gila! Suaranya aja serem banget, apalagi orangnya." Gumam Elvano dengan nada pelan. Kebetulan mereka berlima duduk berdekatan, jadi mereka bisa mendengar dengan jelas perkataan Angkara.
"Basecamb anak SP ada di deket rumah si Alvaro, ketua anak SP. Rumahnya ada di jalan Manggis nomor delapan dan basecamb mereka gak jauh dari rumah Alvaro. Di tembok bagian depan basecamb mereka ada tulisan Swag Partner. Pasti lo bakal temuin basecambnya."
YOU ARE READING
BALAS DENDAM! ✔
Teen FictionJangan pernah mengusik hidup seseorang yang semula hanya diam. Karena yang Diam bukan berarti lemah. Ketika hidupnya hancur karena seseorang, hati yang lembut pun bisa berubah menjadi keras bagai baja. Bahkan dalam hatinya tak ada lagi kata lembut...
