8 | About caring

Mulai dari awal
                                    

Apakah pilihannya memang salah untuk meneruskan pernikahan ini?

Jennie menatap langit-langit kamar mandi lalu memejamkan matanya.

Sungguh dia tidak kuat.

Tapi, pilihannya hanya satu dia harus tetap bertahan.

Demi mereka yang Jennie sayang.

****

Jennie keluar dari kamar mandi, dan tidak menemukan Reygan disana.

Jennie menuruni tangga, dan melihat Reygan tengah menyeduh kopi susu.

Tanpa bertegur sapa, Jennie langsung membuka kulkas, dan mengeluarkan bahan-bahan yang dia butuhkan untuk memasak.

Reygan melirik Jennie, yang sibuk melihat-lihat bahan makanan.

Reygan seketika sadar, selama ini Jennie tidak pernah meminta sepeserpun padanya.

Lalu, bagaimana bisa dia memenuhi kebutuhan mereka?

Reygan juga teringat saat mencoba makanan buatan Jennie dirumah waktu itu.

Rasanya memang benar-benar enak, tidak seperti masakan Fannesa sewaktu itu.

Kenapa juga harus membandingkan keduanya?

Reygan meletakkan sendok, di wastafel dan berjalan ke meja makan, duduk disana sambil menyesap kopi.

Reygan memperhatikan gerakan Jennie yang cekatan saat memasak, mulai dari mencuci sayuran, menggoreng ayam.

Reygan menyesap kopinya sambil memperlihatkan Jennie.

Tak lama, Jennie berbalik meletakan capcay yang masih mengepul asapnya, dan ayam goreng serta sambal goreng buatannya.

Aroma sedap tercium sampai ke penciuman Reygan, makanan dihadapannya begitu menggugah selera.

Jennie berbalik, sambil membawa sepiring nasi dan gelas.

Rencananya dia akan makan di ruang tamu saja, karena Reygan masih di ruang makan.

Reygan kan tidak mau seruangan yang sama dengannya.

Daripada dicaci maki lagi, mending Jennie saja yang mengalah.

Jennie menuangkan capcay beserta kuahnya, serta mencomot ayam goreng dan sambal goreng.

"Lo nggak lihat gue disini?"

Jennie menghentikan aktifitasnya. "Lihat."

"Kok lo nggak nawarin gue makan? Atau langsung ngambilin gue gitu!"

Jennie menatap Reygan. "Ngapain? Biasanya juga lo nggak makan dirumah,"

Reygan meletakkan gelas di meja, dengan sedikit keras. "Inget ya! Ini rumah gue! Kalo lo masih mau disini, ikutin aturan gue!"

Jennie menuangkan air putih ke gelas, namun sedikit tersentak kala Reygan membentaknya.

"Lo tuli?!"

Jennie menghela nafasnya. "Nggak,"

"Ambilin gue makan tolol! Gue udah laper!" katanya.

Jennie menatap Reygan, lekat. Tanpa ba-bi-bu lagi, Jennie berbalik mengambil nasi di rice cooker.

Jennie menyendokkan nasi untuk Reygan, dan mengambilkan capcay serta ayam goreng.

"Nih,"

Jennie mengangkat piringnya, dan berlalu meninggalkan Reygan sendiri disana.

Hi, Captain! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang