Sagara - 2

119 11 4
                                    

Happy Reading!

***

Seorang cowok bernama lengkap Sagara Dylan Ravindra, duduk di sofa yang ada di basecamp milik Phoenix. Ruangan khusus yang ada di SMA Antariksa. Ruangan yang sering disebut Dark Room oleh semua penghuni sekolah.

Bukan hanya ada Sagara di dalam ruangan ini, melainkan juga anggota Phoenix lainnya, kecuali Dion dan Teja. Kedua cowok itu memilih menetap di kelas, alasannya tak lain tak bukan karena mereka anak rajin yang tidak mau meninggalkan pelajaran dan menikmati aksi membolos. Beda dengan Sagara, Galang, Alden dan Duta. Membolos lebih menyenangkan daripada harus berkutat di dalam kelas dengan pelajaran matematika yang rumit.

"Btw, anak baru di kelas itu cantik ya? Siapa tadi namanya?" Tanya Galang.

"Bintang."

Alden dan Duta, memutar kepala cepat menghadap Sagara. Bahkan Galang yang tadinya tiduran di sofa kini menegakkan badan berpindah posisi menjadi duduk dan memberikan tatapan curiga kepada Sagara.

Merasa risih dengan seluruh tatapan itu, Sagara bertanya. "Kenapa?."

Secara tiba-tiba Galang bangkit dari duduknya. Cowok itu berdiri sambil bertepuk tangan dan menggelengkan kepala. "Lo naksir sama tuh anak baru?."

Sagara diam, tak berekspresi sama sekali. Datar.

"Nggak biasanya lo nyebut nama cewek, Gar. Itu yang bikin kita curiga" ucapan Duta disambut anggukan setuju dari Galang dan Alden.

"Nggak apa-apa kalo lo naksir Bintang. Itu artinya virus Melody udah bersih dari diri lo" sambung Alden.

Sagara tetap diam selama beberapa detik sebelum akhirnya memilih keluar dari basecamp. Galang, Alden, dan Duta hanya bisa menghela napas melihat Sagara yang pergi meninggalkan mereka.

Galang kembali duduk. Ia menyender pada punggung sofa. "Ada nggak sih kemungkinan dia itu udah move on dari Melody?."

Duta mengedikkan bahu. "Dia cuma butuh waktu buat bisa nerima kenyataan."

"Daripada pusing-pusing mikirin itu, mending gue chattingan sama gebetan gue. Kasian mereka udah pada nunggu balasan gue." Galang mengeluarkan ponselnya.

Alden melempar bantal sofa kepada Galang. "Tobat lo!."

"Kayak lo iya aja."

"Otw gue."

"Halah, ntar juga balik lagi kalo ada yang bening."

"Bangke lo!."

Duta yang menyaksikan itu hanya bisa menggelengkan kepala.

***

BRUK!!

Tabrakan itu terjadi tak terelakkan. Bintang terhuyung beberapa langkah ke belakang sampai ada sebuah tangan menarik tangannya agar tidak jatuh ke lantai. Tubuhnya tersentak mendekat pada dada seseorang di depannya.

Beberapa detik, dalam jarak yang begitu dekat, napas Bintang tercekat. Detak jantungnya berpacu begitu cepat. Bintang mendongakkan kepala. Iris mata coklat muda itu yang pertama kali ia lihat.

Bintang sontak menjauh. Ia sedikit terkejut saat tahu seseorang yang bertabrakan dengannya adalah Sagara.

"Thanks" susah payah Bintang mengucapkannya. Beruntung satu kata itu mampu lolos dari bibirnya.

Diam, tak ada balasan. Sagara memasukkan tangannya ke dalam saku celana, lalu pergi.

Bintang masih mengamati punggung tegap cowok itu. "Apa dia memang sedingin itu? Gue jadi makin penasaran sama dia."

SAGARAWhere stories live. Discover now