39. kedekatan bersamanya

57 1 0
                                    

Happy reading...

.
.
.

Di resto...

Rima duduk di kursi kebanggannya ditemani tumpukkan kertas pekerjaannya, sudah lebih dari lima jam dirinya pokus terhadap pekerjaan.

Rima mendesah lelah, dirinya merenggangkan jari jari yang sangat pegal itu. Rima termenung beberapa saat lalu kembali menatap kertas dengan nominal uang yang sangat banyak.

Kalau di pikir pikir ruangan itu sangatlah  simple dengan cat berwarna biru laut kegemaran rima sendiri.

"kalau aku belum menikah sekarang...pasti, anakku masih kecil sedangkan aku sudah tua" gumamnya.

"kenapa harus sekarang sih baru menyadari?" kesalnya

Rima membereskan kertas kertas berserakan.

"helloooooo" sapa sih kem dengan gaya yang khas seperti wanita. Kem masuk dengan di iringi wanita berpakaian syar'i
dengan perut sedikit besar. Plesan make up pun sangatlah sedikit sekali di wajah wanita itu.

Rima memandang kem dengan sangat malas.

Kem duduk, bersamaan wanita itu di hadapan rima.

"hem?" dehem rima bertanya.

"iisstt aku sapa kau, tapi jawabannye dengan muke masam" gerutu kem.

"siapa tu?" tanya rima pada kem menatap wanita itu. Tak menghiraukan ucapan Kem.

Kem tersenyum, "kenalkan ni, ini....istri saye" ucap kem malu malu sambil mengelus ngelus purut sang wanita.

Rima menaikan salah satu alis, seolah bertanya dengan tatapan datar.

"ulang sekali lagi, telinga ku tak dengar" suruh rima.

"ini istri saye big boss. Kalau tak dengar sekali lagi, biar saye pakai tu pengeras suara " kesal kem dengan sikap rima yang sedikit tak percaya.

Rima berdiri lalu memegang perut sang wanita, dan benar. Rima dapat merasakan tendangan atau pergerakan kecil di sana.

"selamat, semoga lahirannya lancar dan bayinya sehat wal'afiat" rima memandang wanita itu. Wanita itu hanya tersenyum manis sekali. Sehingga membuat Kem jadi senang.

"sayang, ini teman plussss big bos saye yang baik hati tu"

"hai mbak, nama saya dona" ucap dona dengan ramah.

"panggil aja Rima biar lebih deket"

Lalu menatap kem, memberi isyarat supaya mengikuti nya.

Kem tersenyum pada dona, mencium kening dona dengan sayang. Lalu mengikuti rima yang berdiri agak jauh dari dona.

Rima melipat kedua tangannya di dada.

"tak tipukan?" tanya rima.

"tipu ape?" tanya kem balik.

"kau menikah" jawab Rima dengan santai seperti tak memperdulikan wajah Kem yang seperti perempuan merajuk.

"ohhh ye lah, eh tak kan aku nak tipu. Kalau tak caye pun, esok saye akan bawak buku nikah saye dan tunjuk dekat muke you" (iya, tidak mungkin aku mau berbohong, kalau tidak percaya , besok saya akan bawak buku nikah, lalu ngelihatin di depan wajah kamu)

"tapi itu pasti ke, anak awak?"
(tapi itu pastikan anak kamu?)

"ehh helloooo" sanggah kem cepat, "walaupun aku macam ni, tapi yang bawah tu lain."
(walaupun aku seperti ini, tapi yang di bawah itu beda)

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora