32.

26 1 0
                                    


Heppy reading

.
.
.

"rim, kamu mimisan?" tanya fina cukup kuat.

Semua pasang mata langsun melihat rima

Rima pun langsung mengecek hidung nya, dan benar darah kental Mengalir pelan.

Rima melihat tangannya ada darah, wajahnya langsung pucat. Lalu memegang kepalanya kuat. Setelah itu, dirinya berlari ke arah wastafel di dapur.

Rima memuntahkan semua makanan yang baru dirinya makan.

"kenapa kamu tanya langsung pada rima, fin" kesal diana.

"emang kenapa? Kan cuma nanya doang, enggak ngapa ngapain kok"

Diana menepuk jidatnya pelan. "rima itu phobia sama darah fina.... PHOBIA" tekan diana. "kalau rima lihat yang berhubungan dengan darah, bisa bisa tu lihat mukanya langsung pucet, muntah muntah"

Diana lalu menghampiri rima belum sampai diana pegang, rima sudah pingsan duluan...

Alvin pun langsung menggendongnya, lalu membawah ke kamar terdekat.

✳✳✳

Rima sudah sadar, tapi wajahnya masih pucat.

Bi ija masuk kamar lalu menyerahkan pada lina satu gelas berisi air jahe.

"ayo di minum dulu!!" ucap lina membantu rima minum.

Rima meminumnya sampai habis tidak tersisa.

"rima, sembunyiin sesuatu pada ibu?" tanya lina.

"enggak" jawab rima.

"tapi kenapa rima mimisan tadi?" tanya lina lagi.
Setelah itu wajah rima menjadi pucat, setelah lina bertanya. Seakan adegan yang tadi kembali di putar di kepala rima.

Dengan cepat diana membuka gawainya dengan membuka salah satu aplikasi video , tapi semua video di gawainya ternyata video anak anak semua.

"adu kenapa video anak gue semua" gerutu diana.

Tak pikir panjang diana langsung memutarkan video itu lalu menyuruh rima menonton video itu.

"aahhh, aku ada film bagus rim, kita nonton ya?"

Suara di gawai diana ternyata suara kartun nusa dan rara, yang di diana putar.
Tak terasa sudah 20 menit diputar, akhirnya rasa kantuk rima datang. Melihat itu diana tersenyum lalu mengambil spiker kecil dan memutar lagu dengan volume yang cukup besar.

Diana keluar dan di ikuti oleh yang lain.

Kalau dipikir pasti mereka menganggap rima seperti layaknya anak kecil yang di nina bobokan oleh sang ibu, tapi diana berbuat seperti itu ada alasan yang sangat jelas.

Diana menatap yang lain lalu beralih menatap lina.

"bu... Jangan pernah sekali kali bahas tentang darah, kalau tidak sengaja menanyakan itu, suruh rima menonton video yang tidak ada hubungannya dengan darah. Entah itu kartun atau film. Yang penting, rima tidak membayangkan darah"

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang