25. Ancaman

40 7 0
                                    


Heppy reading.

.
.
.

"DIAAMMMM....... "

***

Rima menjerit dengan sangat kuat, rizka dan sasa pun langsung menunduk takut.

Sedangkan yang, semua orang yang sedang menonton tv bersama di ruang keluarga langsung terkejut mendengar jeritan dari rima. Padahal kalau dipikir pikir, tidak mungkin kan terdengar suara, walaupun itu dari lantai atas.

"itu bukannya jeritan rima?" tanya lita yang mendengar jelas.

"iya" jawab salah satu dari mereka.

"coba kamu kecilin volume suara tv syah!!!" ucap lita yang penasaran.

Aisyah pun mengecilkan volume tv menjadi nol.

Tak lama dari itu mereka mendengar tapak kaki yang menuruni tangga.

Ternyata itu rima dengan muka merah padam. Dan di ikuti oleh anak anak yang lain.

"sebagai hukumannya kalian bersihin taman di belakang rumah, sekarang!!!" ucap rima dengan penuh penekanan.

Rizka dan sasa pun pergi ketaman belakang rumah dengan muka cemberut.

"dan kalian bersihi kekacauan yang ada di depan!!" lanjut rima menatap rizki dan vino.

"kenapa kita juga kena Aunty" tanya vino heran.

"kalian kena juga, karena kalian yang membiarkan mereka berdua ribut diatas. Dan juga, tadi kalian ribut kan?" balas rima.

Vino dan rizki akhirnya pasrah saja. Lalu berlalu melewati orang orang dewasa yang memperhatikan Mereka.

"mereka berbuat apa sampai sampai kamu hukum?" tanya bulan-istri david. Anak lita pertama.

"mereka berbuat salah, jadi karena itulah mereka aku hukum" jawab rima tanpa memandang bulan.

"ya aku tau mereka berbuat salah. Tapi apa kesalahan sasa sampai sampai kamu hukum bersihin taman belakang" ketus bulan.

"mereka ribut"

"ribut? Cuma ribut saja kamu hukum sasa sampai seperti itu" marah bulan.

"ya" jawab rima.

Bulan yang mendengar jawaban rima yang enteng pun langsunv naik pitam, bulan lalu berjalan menghampiri rima yang sedikit jauh darinya.

"kamu ini emang enggak punya perasaan ya? Kamu pikir kamu siapa menghukum anak saya? Saya saja tak pernah menyuruh sasa bersih bersih rumah. Ini malah kamu yang nyuruh anak saya. Emang kamu siapa? Kamu ratu? Atau kamu presiden? Yang se enak hati menghukum anak orang seperti itu" marah bulan dengan suara yang besar.

Ya hubungan bulan dan rima tak pernah akrab, bulan yang biasa hidup mewah. Selalu mengandalkan orang tua nya, bagi bulan, uang bisa membuat orang mendapatkan segalanya.

Bulan pun tak pernah tahu kalau rima adalah pemegang saham terbesar di kantor papanya.

Bulan tak mau tahu dengan orang di sekitarnya. Yang dipikirannya hanya uang, shopping, perawatan dan segala yang berbaur dengan uang. Bulan hanya bisa menghabiskan saja, tanpa tahu bahwa perusahaan papanya kini dalam kondisi kritis keuangan.

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Where stories live. Discover now