Pagi hari ini adalah hari Selasa. Milena dan Jibran mulai masuk pada lingkungan sekolah setelah beberapa hari vakum
Jibran pun mulai pulih semenjak kepergian ayahnya itu, ia menyesuaikan dengan kondisi dengan keadaan. Padahal jauh jauh jauh dalam lubuk hatinya ia masih merasakan kesedihan yang tidak bisa terobati
Satu bulan lagi sekolahnya akan mengadakan ujian akhir semester yang artinya sebentar lagi mereka akan memilih melanjutkan pendidikan
Bagi Milena itu belum terfikirkan,pasalnya ia masih terus mengisi kepalanya dengan Hamam yang masih berbaring dirumah sakit
Sedangkan Jibran? Ia mengikuti beberapa tes tentang kedokteran untuk nanti. Padahal jika tidak menjadi dokter pun Jibran masih bisa meneruskan usaha papanya yang tertunda dengan uang yang tidak sedikit
Tidak lupa,hari ini adalah hari dimana para osis melepas jabatannya menjadi manusia biasa. Ya! Hari ini adalah hari sertijab! Pemilihan ketua yang baru pun sudah terlaksanakan tadi pagi dengan saksi mata para siswa
Milena dengan cantiknya memakai jas bertanda 'siswa terpilih itu' dilapangan sekolah dengan tas gandongnya sedang berkomunukasi dengan beberapa anggota osis yang baru
"Len?"
"Eh iya?"
Milena menengok me arah suara tersebutRupanya Jibran
"Gimana udah selesai? Sekertaris udah dapet tandatangan kepsek?"
"Udah"
"Ada yang kurang?"
"Engga"
"Lo semua udah beres?"
Tanya lena"Udah"
"Len.."
"Hmm?"
"Semalem lo tidur dimana?"
"Rumah sakit"
Kata Milena fokus dengan tumpukan buku"Sama siapa?"
"Sendiri"
"Hamam gimana?"
"Masih sama"
"Belum ada perubahan?"
"Belum"
Hening...
"Malem ini lo tidur dirumah gue lagi ya len?"
Milena menggeleng
"Lo tidur lagi dirumah sakit?"
Milena mengangguk
"Sendirian?
"Iya"
"Gue temenin ya?"
"Gausah"
Milena pergi membawa tumpukan buku itu
YOU ARE READING
Who?✔
Teen FictionSudah berniat udah mundur karna pernikahan yang tidak berjalan sesuai alurnya Semua luka sakit ini sudah terlalu banyak,bendungannya pun hampir rusak. Sudah ditambal oleh rasa tapi luka yang kau berikan malah semakin dalam Harus bagaimana? Mundur at...