25. Tamu malam

949 41 0
                                    

Masih dengan air mata yang mengalir deras melewati pipi yang besar ini. Tidak berhenti hentinya Milena menangis dibalik pintu kamar menangisi perbuatan ulah suaminya sendiri

Entahlah,perasaannya sekarang benar benar tidak karuan. Ingin sekali ia mengamuk melampiaskan semua kekesalan ini berharap akan segera berakhir dengan bahagia,tapi mungkin itu mustahil

Suasana tengah malam membawa pikiran Milena melayang entah kemana. Dari mulai pikiran kabur dari negara sampai pada pikiran mengakhiri hidup sampai dengan sini. Suara lirih laki laki memohon maaf dari balik pintu terus bersuara hingga suaranya mulai hilang perlahan karna waktu

"Maafin gue mam.."

"Gue..belum bisa nerima sifat lo"

"Gue sayang sama lo mam.."

Kata Milena lirih berbicara dengan dirinya sendiri

Suara laki laki itu mulai menghilang perlahan,hilang diiringi dengan suara suara lemparan maupun bantingan dari ruang TV. Milena tau,kemarahan Hamam sedang berlanjut saat itu

Milena berdiri seketika

Milena segera membawa koper yang cukup besar dari atas lemarinya yang lumayan tinggi dengan menaiki kursi yang ia seret dari tempat tidur sembari mengusap air matanya dengan kasar. Dirasa ia sudah mendapatkan koper,ia pun memasukan barang barang yang dirasa penting kedalam koper itu dari mulai baju,tas,kosmetik,peralatan mandi,boneka,maupun barang barang yang masih dimiliki hak oleh Milena dikamar itu

Hampir satu jam ia membereskan semua perlengkapan itu didalam kamar,setelah dirasa cukup. Ia membuka pintu kamar dengan perlahan agar tidak terdengar oleh Hamam

Huft,lega..

Ketika ia mendapati Hamam dengan posisi asal sedang tidur disofa ruang TV

"Maaf mam.."
Milena berjalan menuju pintu utama apartemen Hamam

Tunggu.. ada sesuatu yang tertinggal rasanya. Milena kembali ke dalam kamar dengan berlari kecil karna tidak mau membuat suara gaduh yang menyebabkan Hamam bisa bangun, Milena kembali dengan membawa selimut kasur miliknya dan menyelimuti tubuh Hamam dengan penuh kasih sayang sembari menatap wajahnya lirih

"Maaf mam.."

Milena pun pergi..menutup pintu utama diiringi dengan suasana malam yang sangat menyakitkan baginya

•••

Disini Milena berada, rumah yang sedikit cukup asing baginya. Tidak ada siapapun disini kecuali para ART ataupun si pemilik rumah sendiri dengan bau alkohol yang sangat sangat menyengat entah dari mana asalnya

"Jadi..gimana?"

"Gue kabur dari Hamam bran.."

"Masalah lagi?"
Tanya Zibran menyediakan teh hangat

Milena mengangguk

"Maaf bran,malem malem gini gue data.."

"Gapapa, santai aja ko"

"Bokap lo?"
Tanya Milena

"Belum pulang.."

"Tapi baunya?.."

"Tadi bokap sempet numpahin tuh minuman ga sadar juga.."

"Gue ngerti hehe"

"Lagian lo udah ga tidur berapa hari len? Kantong matanya gede gitu hahaha"

Milena melihat ke arah kaca didepannya dan memberikan senyuman manis kepada Zibran

"Hehe"

"Ck. tawa lo dasar cewe"
Zibran mengusap ujung kepala Milena pelan

Who?✔Where stories live. Discover now