Aku tercengang mendengarkan rentetan kisah yang tidak pernah kubayangkan pernah terjadi diantara mereka.

"Itulah kenapa, saat gue mulai merelakan, hati gue jadi lebih membaik. Belum sembuh seutuhnya pastinya, tapi gue ngerasa gue mulai bisa ngebuka diri gue lagi. Saat gue perhatiin satu cewek dikelas gue setiap hari, gimana baiknya satu cewek ini, yang tadinya cuman asal gue liatin pas dikelas, yang tadinya udah coba gue deketin tapi nggak pernah nyadar, dan udah berkali-kali gue ajakin jalan tapi nggak pernah mau. Apalagi.. saat gue jadi bener-bener suka sama cewek ini, cewek yang gue bilang sejak awal, yang gue bilang saat manasin Audy dan malah jadi beneran gue suka sampai saat ini.."

Ehm. Kenapa lirikan matanya menatapku begitu sih?

"O-oh.." Aku ber-oh untuk menutupi rasa aneh yang mendadak datang menghampiri kami, "Jadi.. gue boleh tau nggak Audy selingkuh sama siapa?" Tanyaku mengalihkan topik ke inti cerita lagi.

"Ken." Jawabnya singkat, "Siapa lagi lo kira?"

Dan jantungku seakan berhenti berdetak...

"Ngomong-ngomong, lo nggak tanya siapa cewek yang jadi beneran gue suka pada akhirnya?"

Duh, apa-apaan sih ini? Sekejab tadi hatiku nyeri luar biasa, sekejab kemudian hatiku malah berderab cepat tidak karuan.

Mana sorot dari mata cokelat terangnya seakan melumatku seutuhnya.

* * *

Mike's POV

Kenapa sih wajahnya harus merona seperti itu?

Dia tidak tau sih seberapa besar aku menahan jantungku yang sudah berdetak melebihi kapasitas normal pada umumnya hanya demi memberinya tatapan bahwa dialah gadis yang diam-diam kusukai selama kurang lebih 2 tahun ini.

Argh, sudahlah. Kalau wajahnya malah merona begini, aku jadi ikutan merona tidak jelas.

Aku menjulurkan lidahku seraya tersenyum untuk menutupi sikap salah tingkahku, "Nggak usah sok nggak tau deh." Cibirku bercanda.

Claudy tergagap sejenak, lucu sekali melihatnya begini karnaku, "Nggak tuh!"

Aku mengulum senyumku dan meraihnya pada rangkulanku, "Tidur yuk?" Tanyaku lalu memeluknya dengan tangan kiriku. Membiarkannya tertidur dengan lenganku sebagai bantalan kepalanya.

Claudy tersenyum dan membalas pelukanku, "Good night, Mike.. Jangan nyuruh gue tidur terus melakukan sesuatu diam-diam ya dibawah sana?"

Brengsek. Sejak kapan tangannya sudah kembali merayap pada juniorku? Dan kenapa juniorku masih terus saja tegak lurus begini?

Aku menarik nafasku yang mendadak berat saat jari-jari kecilnya mulai meremas milikku dan mengocoknya perlahan.

"Good night.. hh, Clau.. Stop it, or we're not gonna sleep tonight.." Desisku menahan desahanku sekuat tenaga.

"It's fine.. Gue nggak ngantuk tuh." Claudy mengulum senyumnya.

Baiklah, jadi dia mau menantangku?

Dengan sekejab, aku kembali mengurungnya dalam rentanganku dan membuatnya berada dibawah tubuhku. Membuka kedua kakinya dan menyesuaikan posisiku ditengahnya. Lebih tepatnya, menyesuaikan juniorku  berhadapan dengan miliknya tanpa dilapisi apapun.

Crap, aku yang malah jadi tergoda dengan posisi kami yang begini saat menatapnya yang terkejut dengan tindakanku. Menyaksikan tubuhnya yang luar biasa menggiurkan tanpa terlapisi apapun, juga pipinya yang kemerahan saat membalas tatapanku.

"Ini maksud lo?" Aku mengulum senyumku dan menggerakan pinggulku. Menggesekan milikku dengan miliknya perlahan. Oh sial,.. miliknya betul-betul panas.. dan basah.

Claudy menggigit jarinya dan menatapku dengan sorot yang luar biasa menggoda.

Tapi aku tau dia menikmati hal ini. Sama halnya denganku. Dadanya bergerak naik turun dan nafasnya memburu saat aku mempercepat gerakanku.

"Clau,.. gue bisa, masukin.. lo, dengan mudah..sekarang juga.. kalo,.lo.. mau.." Erangku seraya menciumi telinga dan tengkuknya.

Claudy meremas rambutku, "Lo,..sendiri, gimana, Mike?"

Nafasku makin memburu dan berusaha keras kutahan, "Gue,.. sangat.. mau.. Clau.."

Clau mengerang saat aku mengarahkan milikku ke depan lobang kenikmatannya, "Gue.., gu-e.."

Hanya dengan satu dorongan, milikku sudah akan langsung masuk dengan sempurna pada miliknya yang pasti akan terasa nikmat luar biasa.

Tapi, melihat matanya, seakan menyadarkan akal sehatku.

Aku menggeleng, menghentikan tindakanku, membuat Claudy menatapku tidak mengerti, dan langsung memeluknya kembali.

"Kita akan lakuin ini saat.. hati lo udah bukan tentang Ken lagi." Kataku dan mencium dahinya, "Good night, Clau.." Senyumku.

Aku berjanji, untuk saat ini, aku akan terus menjaganya.

* * *


SEX APPEALWhere stories live. Discover now