Self Improvement

19.8K 862 123
                                    

Tolong banget ya, pembaca saya diharapkan banget HARUS cukup usia. Jangan ngaku-ngaku doang pas udah ditegor. Dalam artian, harus dewasa, cerdas, dan open minded. Jangan inilah, itulah, terus ngeskip-ngeskip chapter tertentu dengan dalih nggak bisa bacanya, sakitlah, apalah blablabla. Plis. Kalo nggak bisa baca, yaudah nggak usah baca. Jangan baca setengah setengah, lalu di part lain nanya deh, lupa, nggak ngerti, terus komentar seakan-akan saya yang bikin ceritanya jadi nggak nyambung. MAKANYA, udah dibilang bacanya yang detail. Sebelum komen, baca dulu, dimengerti dulu. Jangan sukanya nanya dulu, padahal sendirinya yang nggak teliti. Coba deh jadi manusia harus banget koreksi diri sendiri dulu baru ngomong. Sorry ya, SEKALI lagi saya pertegas, pembaca yang alay dan masih dibawah umur, kosa katanya kasar dan membawa pengaruh buruk di kolom komentar dan malah bikin ribut, nggak pake ini itu pasti langsung saya block. Percayalah, saya orangnya super detail banget, tiap komentar kalian itu kubaca satu persatu, nggak ada yang nggak ku-notice. Aku suka banget sama komentar yang cerdas dan pikirannya terasah, bikin pembaca lain bisa mengerti hanya dari komentar dia aja, bisa diajak diskusi dan bukan diajak ribut. Aku juga mengucapkan banyak terimakasih untuk kalian semua yang merelakan waktu untuk membaca ceritaku, meninggalkan votes, atau bahkan ikut terbawa didalam dunia yang kubuat ini. Tanpa kalian, aku bukan apa-apa sama sekali. Kaget banget sebenernya kenapa bisa dibaca sama kalian semua sampe sejauh ini😭❤ so much really happy!💕 Kalian itu happy pills-ku, bener-bener rasanya aku terkonek banget sama setiap pribadi dari kalian yang sama terbawanya bersama dengan cerita ini. Semoga untuk kalian semua yang sudah sampai sejauh ini, selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan senantiasa, dan untuk yang menjalankan selamat berpuasa yah😊

* * *
Ken's POV

"Kamu beneran nggak mau mobil baru?" Papaku menatapku nyaris tidak percaya dengan anggukanku selanjutnya.

"Yakin? Ntar kamu kekampus naek apa? Nebeng Claudy? Apa Daniel? Kalo Daniel kan beda fakultas sama kalian, bisa-bisa dia muter-muter cuman buat nganterin kamu." Mamaku kali ini langsung nemplok seraya merangkulku.

Aku menghela nafas, "Udalah, gampang, lagian aku udah gede kali." Sahutku malas.

"Kenapa sih? Kamu trauma bawa mobil gara-gara kecelakaan itu?" Tanya Papaku, "Papa aja biasa aja dulu. Tumben banget kamu disuruh milih mobil bisa nolak, biasa getol banget soal beginian. Kenapa sih, Ken?"

"Siapa juga yang trauma," Dengusku sebal, "Aku cuman.. mau beli mobil sendiri.. Lagian, lebih baik nggak bawa mobil, jadi cewek-cewek nggak pada nemplok melulu sama aku. Aku sama Claudy bisa nebeng Daniel sampe mana gitu berangkatnya, pulangnya naik bus juga bisa, aku yakin Claudy nggak pernah masalahin yang kayak gitu." Ucapku samar agar Mama Papaku tidak terkena serangan jantung akibat jawabanku barusan.

"Naik Bus?!" Pekik Mama Papaku kompak banget. Keduanya saling pandang selama beberapa saat, dan selanjutnya ngakak bareng hingga terpingkal-pingkal disampingku. Mamaku menepuk-nepuk bahuku geli banget masih sambil terkikik mendengar jawabanku yang padahal super serius ini, membuatku menahan geram setengah mati. Memang keduanya super menyebalkan kok.

Aku hendak bangun dengan kesal tapi Mamaku buru-buru menarik lenganku, "Ih, Kenzo-nya aku manis banget sihhh! Jangan ngambek gitu dong, Sayang!" Ujar Mamaku menyebalkan, "Jadi ini semua karna kamu mau mulai bertobat kan? Biar kamu juga lebih mapan dari anaknya si Cecil-"

"Apa?" Aku menatap Mamaku tidak mengerti. Anaknya Cecil siapa sih?

Papaku berdeham seraya memutar topik dengan halus, "Btw, jadi kamu udah balikan nih sama Claudy?"

Inginnya juga begitu. Tapi kalau aku balikan dengannya sekarang, aku takut diriku yang sekarang masih tidak cukup pantas untuk bersanding disampingnya. Aku takut, dia kembali merasa gundah denganku. Aku ingin lebih baik untuknya, aku ingin menjadi lelaki yang pantas baginya seorang. Aku tau ini semua akan memakan waktu yang tidak sebentar, tapi aku tau, dia pantas untuk semua perjuanganku.

SEX APPEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang