Necklace

425 61 6
                                    

--Malam hari--

Sebuah kalung yang di dapatnya tadi siang sudah berada di atas meja belajar Eunji sekarang. Dia menatap aksesoris yang selalu menggantung di leher Chanyeol itu dengan banyak pikiran di kepalanya saat ini. Pertemuannya dengan pria tinggi itu selalu penuh dengan kejutan dan tanpa diduga-duga sebelumnya. 

"Kau sangat bodoh. Kenapa kau tidak bisa mengatakannya secara langsung kalau kalian mempunyai hubungan lebih dari sekedar teman? Itu akan jauh lebih baik dibandingkan harus meninggalkan banyak teka-teki untuknya tadi. Aishhh, bagaimana ini?" Eunji tampak kesal pada dirinya sendiri. 

"Tunggu..... Apa tadi dia mengatakan kalau mempunyai dua buah kalung? Kenapa satunya lagi berisi foto dirinya? Apa dia sengaja membelinya untuk diberikan padaku? Tapi kapan dia bisa membeli aksesoris itu karena saat terakhir kali bertemu dengannya, dia masih dalam wujud vampirnya dalam waktu yang lama?"

Eunji sejenak terdiam... 

"Kenapa aku harus memperkenalkan diriku lebih dulu?" Dia kembali menyesali perbuatannya tadi siang. 

"Eoh? Kenapa bagian ini banyak terdapat noda terbakar?" Eunji memperhatikan kembali rantai kalung itu. 

"Apa saja yang dia lakukan selama aku berbaring di Rumah Sakit? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana bisa dia berubah menjadi manusia begitu mudahnya?" Dia mulai merasa penasaran. Kemudian dia teringat sesuatu sampai harus membuka satu per satu meja belajarnya itu. 

"Sepertinya aku menyimpannya di sini" Kedua tangannya sibuk mencari barang yang ingin dia keluarkan dari sana. 

"Ini dia! Aww...." Dia berbicara dengan semangat sampai tidak sengaja kepalanya terbentur meja itu saat ingin kembali menegakkan duduknya. 

"Apa penjelasannya bisa ku dapat dari beberapa buku ini?" Eunji menaruh buku-buku usang yang pernah ditunjukkan oleh Ibunya waktu itu. 

"Bagaimana bisa aku membaca semua ini?" Dia melihat tulisan dari masing-masing dalam buku itu. Dia menyalakan layar ponselnya dan mulai mencari sesuatu lewat internet. 

"Eoh?" Jarinya sibuk mengutak-atik layar karena menemukan sesuatu yang menarik. 

"Teknologi memang sudah berkembang semakin canggih sampai ada yang membuat aplikasi penerjemah seperti ini" Kamera ponsel di arahkannya pada salah satu lembar buku di depannya dan menunggu sesuatu muncul pada layar ponselnya. 

"Romania? Apa bahasa vampir kuno berasal dari negara itu?" Eunji sibuk melakukan pencarian kembali sampai tidak tersadar dia sudah menghabiskan waktu beberapa jam lamanya. 

Kertas dengan tulisan tangannya mulai berserakan di sekitarnya yang mulai berbaring di atas tempat tidur. Saat dia ingin membaca kembali hasil terjemahan yang sudah dia tulis sejak tadi, kedua matanya sudah tidak sanggup lagi untuk terbuka. Dia pun tertidur begitu saja dan membiarkan keadaan yang berantakan di dalam kamarnya itu. 
.
.
.

"Eoh? Kenapa aku kembali ke sini?" Eunji melihat ke tempatnya berdiri sekarang. Ruangan bekas pertemuan terakhirnya dengan banyak vampir waktu itu tampak masih sama seperti biasanya. Dia mulai melangkahkan kakinya dan mulai mendengar teriakan dari ujung ruangan itu. Semakin dekat langkah kakinya ke arah sumber suara, semakin berat pula perasaannya karena bisa melihat sosok seseorang di sana. 

Suara tangisan yang Chanyeol keluarkan membuat Eunji juga ikut merasa sedih. Dengan masih dalam wujud vampirnya, pria itu berlutut di lantai seakan sudah kehilangan sesuatu yang sangat berharga. 

"Hyung, wanita itu akhirnya bisa selamat setelah mendapat transfusi darah" Sosok Sehun muncul namun tidak membuat tangisan Chanyeol berhenti. 

Who Is He?जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें