Confession

487 65 7
                                    

"Aku menyukaimu, Jung Eunji"

Suara itu selalu terngiang di kedua telinga Eunji yang sekarang sedang berendam di dalam bathtub. Dia berkali-kali membasuh wajahnya untuk berhenti memikirkan hal itu karena tidak ingin pria itu muncul secara tiba-tiba lagi. Tapi, dia tetap tidak bisa melakukannya, malah dia tersenyum geli saat kembali teringat mengenai pernyataan perasaan itu yang terjadi beberapa hari yang lalu. 

"Kau benar-benar sudah kehilangan akalmu, Jung Eunji. Bagaimana kau akan melanjutkannya? Dia bukan seorang manusia, melainkan vampir. Apa hubungan seperti ini merupakan hal yang diperbolehkan?" Eunji terus bergumam sendiri saat membasuh tubuhnya dengan handuk. 

"Kau tidak melakukan kesalahan apapun. Jatuh cinta pada lawan jenis adalah hal yang wajar. Tapi, aku tetap merasa bersalah karena kami merupakan makhluk yang berbeda. Apa dia tidak tertarik pada vampir wanita? Kenapa dia harus menyukaiku?" Dia tidak berhenti berbicara saat sedang mengenakan mantel mandinya. 

Saat Eunji keluar dari kamar mandi, dia tampak terkejut melihat Chanyeol sudah duduk di sisi tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya. 

"Bi-bisakah kau keluar sebentar?"

"Eoh?" Chanyeol melihat ke arah Eunji tapi langsung mengalihkan pandangannya kembali. 

"A-aku ingin mengambil pakaian dari dalam lemari"

"Eo-eoh...." Chanyeol berdiri dari duduknya dan langsung menghilang. 

"Aishhh, apa dia tidak bisa memperhitungkan kapan harus muncul di dalam kamarku?" Eunji merapatkan mantel mandinya sebelum berjalan ke arah lemari pakaiannya. 

Sementara itu, Chanyeol yang muncul di area luar rumah Eunji kembali fokus pada ponselnya. Dia sedang membaca berita mengenai keberhasilan para petugas kepolisian dalam menemukan para korban yang hilang selama satu bulan lebih kemarin. Ponsel Chanyeol berbunyi karena ada yang meneleponnya. 

"Nde, Minseok hyung..."

"Apa kau sudah meminta Kai untuk memeriksa botol obat itu?"

"Nde. Tapi dia belum menghubungiku"

"Arasseo. Aku hanya ingin menanyakan hal itu padamu"

"Apa pihak kepolisian ada yang meminta botol itu?"

"Tidak. Aku mengambilnya dari rumah itu secara diam-diam. Aku penasaran dengan hasilnya"

"Nde, aku juga. Obat itu hampir mirip dengan yang pernah diberikan Ahbeoji pada kita"

"Benar. Aku juga bisa mencium banyak aroma vampir selama berada di rumah besar itu. Tidak ada yang menyangka kalau ada sebuah rumah yang dibangun di area tidak terjangkau itu. Aku bahkan melihatnya hampir mirip dengan kediaman kita sekarang"

"Benarkah? Kenapa kau baru mengatakannya, hyung? Kau sudah menyelamatkan para manusia itu sejak tiga hari yang lalu"

"Aku tidak bisa mengatakannya di depan Ahbeoji"

"Waeyeo?"

"Korban penculikan kemarin banyak yang mulai memberikan kesaksiannya mengenai apa saja yang dilakukannya selama berada di rumah itu. Sebagian besar mengatakan hal yang sama kalau mereka mengaku mendapatkan siksaan fisik dari beberapa vampir. Tapi ada salah satu yang tidak sengaja mendengar suara dua orang sedang berbicara di dekat pintu ruangan tempat mereka disandera"

"Mwo?"

"Pembicaraan mereka tidak jelas di awalnya tapi dia menangkap panggilan Ahbeoji disebut oleh salah satunya sebelum tidak terdengar apapun lagi. Bukankah itu aneh?"

Who Is He?Where stories live. Discover now