Changing

396 58 0
                                    

Sebuah televisi di sebuah area lobby sebuah Rumah Sakit selalu menyala untuk menjadi penghibur para pengunjung yang datang ke sana. Sebagian ada yang mendengarkan dan melihat, sebagian lagi memilih sibuk dengan ponsel atau mengobrol dengan orang yang datang bersamanya. Di antara banyak orang yang berlalu lalang dan duduk di sekitar area itu, ada satu wanita yang selalu memusatkan perhatiannya pada layar itu sejak tadi. 

"...........pihak kepolisian sudah memberikan keterangannya terkait insiden yang terjadi di kota Seoul satu bulan yang lalu itu. Mereka juga masih mencari beberapa pihak yang di duga bertanggung jawab atas kerusakan serta banyaknya korban jiwa pada peristiwa memilukan itu. Pemerintah juga sudah mengirim tim nya untuk menyelidiki lebih jauh supaya tidak ada lagi kekacauan yang disebabkan oleh kawanan makhluk vampir........"

Wanita itu berkali-kali mengeratkan dekapannya pada bungkusan yang dibawanya. Dia mulai berjalan ke arah lift untuk menuju ke sebuah ruang rawat yang selalu dia kunjungi selama satu bulan ini. 

"Annyeonghaseyo....." Dia sesekali menyapa para suster yang dilewatinya setelah tiba di lantai 3 gedung itu. 

"Eoh? Annyeonghaseyo, dokter. Kau memeriksanya lebih awal hari ini?" Wanita itu menyapa seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat tujuannya. 

"Nde, Nyonya Jung. Aku sudah melepas alat pernapasan yang terpasang selama ini. Dia tidak membutuhkannya lagi"

"Apa maksudmu, dokter?"

"Keadaannya semakin membaik dibandingkan tadi pagi. Aku akan melakukan pemeriksaan rutin kembali esok hari. Dan seperti biasa, para suster yang akan bolak-balik mencatat perkembangannya malam ini"

"Terima kasih, dokter. Kau sudah bekerja keras selama ini. Berhati-hatilah di perjalanan pulang mu"

"Kalau begitu, aku pamit lebih dulu Nyonya"

"Nde, silahkan....." Wanita itu melihat dokter berjalan menjauh darinya lebih dulu sebelum masuk ke dalam pintu di depannya. 

Aroma khas ruang rawat itu kembali bisa diciumnya, padahal dia sudah lama menjaga pasien yang masih terbaring di sana. Hanya saja tadi dia sempat keluar Rumah Sakit sebentar untuk mengambil laundry pakaian anaknya. 

"Eunji'ah, aku senang bisa melihat wajahmu dengan lebih jelas sekarang. Kau sudah berjuang dengan alat bantu pernapasan selama ini. Akhirnya kau bisa bernafas dengan menggunakan hidungmu kembali" Ibunya menyapa sang anak yang masih memejamkan kedua matanya. 

Hanya suara monitor pendeteksi detak jantungnya yang terdengar. Wanita itu belum tersadar sama sekali setelah mengalami kejadian mengerikan waktu itu. 

"In-guk kembali menanyakan keadaanmu. Dia baru bisa mengunjungimu besok" Ibunya merapihkan rambut panjang anaknya. 

"Ku harap, besok kau sudah bisa bangun dari tidurmu. Jangan terlalu lama membuatku khawatir, Eunji'ah. Aku masih membutuhkanmu...." Ibunya mengelus lembut wajah Eunji sebelum menuju ke arah bangku untuk merapihkan pakaian anaknya yang dibawanya. 

Dia berhasil memulihkan keadaannya sendiri lebih dulu setelah sama-sama mengalami sesuatu yang mengerikan. Dia langsung merawat Eunji setiap harinya sampai hari ini. Dia bahkan belum pulang ke rumah lagi karena masih mengalami shock dengan yang sudah di alaminya. Sosok vampir yang tiba-tiba muncul di dalam kamarnya waktu itu membuatnya langsung teringat dengan mendiang sang suami. Namun dia masih diberi kesempatan hidup sampai saat ini. 

Ibu Eunji menggelengkan kepalanya berberapa kali untuk menghilangkan ingatannya mengenai kejadian itu. Dia sama sekali tidak ingin mengingatnya sama sekali sekarang. Dia hanya ingin fokus pada kesembuhan sang anak setelah kehilangan banyak darah dan hampir menemui ajalnya satu bulan yang lalu. 

Who Is He?Where stories live. Discover now