Oracle - 20

842 115 40
                                        

Last part ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Last part ❤️

Terima kasih buat yang sudah membaca cerita ini

**

"Senang bertemu denganmu, Song Kang-ssi."

Tangan ramping So Hyun terulur. Terlihat siap mengucapkan perpisahan dengan pria yang kerap menjejali ingatannya. Kali ini, untuk selamanya.

Hati kecilnya tak meyakini perasaan Song Kang tetap ada untuknya. Dalam arti sebenarnya. Pertama hingga kedua kalinya mereka berpacaran, semuanya diawali dengan kesalahan. Tidak ada yang ketiga. Wajar, kan, kalau So Hyun berpikir sesederhana ini.

Perlahan tangan Song Kang terangkat. Bergerak lambar seiring ragu mencuat. Benarkah hubungan mereka harus berakhir menyedihkan seperti ini?

Song Kang akhirnya menjabat tangan So Hyun yang tersenyum kaku. Tangan Song Kang terasa dingin. Tak ubah dengan dirinya.

Namun, ini tidak seperti pikiran So Hyun. Sesaat wanita Kim itu ingin menarik tangannya kembali, tenaga Song Kang menahannya. Enggan melepaskan jabat tangan yang seharusnya berlangsung singkat.

So Hyun menatap Song Kang. Pria Song itu memandangnya cukup tajam.

"Aku menyambut uluranmu bukan untuk berpisah. Sebaliknya, aku ingin membuat keajaiban sekali lagi."

Pria bertubuh tinggi itu menarik tangan So Hyun. Langkahnya terbentang lebar hingga membuat So Hyun berlari kecil untuk menyamakan ritme keduanya.

"Tunggu, Song Kang-ah. Setidaknya kau bisa ...."

So Hyun terdiam. Sempat ia menegak ludah ketika dibawa kembali ke depan Air Mancur Trevi.

Pengunjung mulai berkurang. Kendati demikian, masih tersisa beberapa orang yang melakukan ritual yang dipercayai di sana.

"Ke-kenapa membawaku ke sini?" So Hyun memberanikan diri memandang pria yang mematung di sampingnya.

Tak langsung menjawab pertanyaan So Hyun, Song Kang masih menatap lurus ke depan air mancur yang menjadi salah satu ciri khas kota Roma.

"Apa kau mau mencoba melempar koin di sini bersamaku?"

Tangan yang tergenggam mulai melonggar. Song Kang beralih memandang wanita yang tampak mencemeeh idenya.

"Aku ... aku tidak memiliki niat untuk memutuskan hubungan denganmu. Kalau memang karena ramalan aku bisa berjumpa denganmu, maka aku memilih percaya ramalan itu. Kalau dengan melempar koin aku bisa membuatmu menjadi jodohku, maka aku akan melakukannya. Ini bukan tentang ucapan kosong yang kupercaya, tapi tak bisakah kau menilainya sebagai usahaku untuk mendapatkanmu?" sambung Song Kang dengan nada suara berat.

ORACLE (END)Where stories live. Discover now