ORACLE - 12

466 99 16
                                        

"Wah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Wah ... apa kau sedang sakit?"

Sambutan luar biasa hangat. Tersaji beberapa suguhan mewah, dilengkapi dengan satu botol anggur merah dengan dua gelas berkaki tinggi di setiap sisi piring. Dua bangku berhadapan, dilengkapi lilin kecil di tengah, seingat So Hyun, ini bukan hari ulang tahunnya. Namun, kenapa hari ini terasa berlebihan?

Berbeda dengan Song Kang yang tersenyum lebar. Kejutan istimewa untuk perayaan hari baik, begitu menurutnya. Ditambah berita pekerjaan besar yang baru ia terima, menyulut suasana hatinya lebih menggebu.

Bersama orang spesial, Song Kang ingin hari ini dilalui dengan syahdu. Menambah rangkaian kenangan indah di ingatan.

"Hyun-ah." Pemuda jangkung itu memutar bahu So Hyun untuk berhadapan dengannya. "Aku begitu senang karena bisa kembali mendapatkanmu. Ditambah hari ini aku juga mendapatkan kontrak pekerjaan baru, jadi aku ingin sekali berbagi semua kebahagian ini denganmu."

Sulit untuk tidak tergugah. Kelembutan dan suasana haru menyulap perasaan So Hyun turut terenyuh. Bukan rumah makan mewah, hanya ruang tamu apartemen Song Kang yang tertata dengan kesan romantis.

Meski awalnya, bukan ini tujuan So Hyun datang. Melainkan memenuhi tanggung jawabnya selaku pembimbing Song Kang yang mulai depan akan melakukan reading script.

Tidak apa-apakah ia bersantai sejenak?

"Tapi—"

"Aku mencintaimu, Hyun." Song Kang mendekap Sohyun yang belum menyelesaikan ucapannya.

Tubuh So Hyun mematung. Sekujur tubuhnya terasa hangat. Sentuhan yang memicu darahnya berdesir. Terasa ajaib.

Tentu saja So Hyun menyukai kelembutan Song Kang. Pada saat hati, pikiran, dan tenaganya terkuras demi pekerjaan dan beban yang menumpuk, dalam hati terdalam So Hyun membutuhkan satu muara untuk meletakkan semua lelah. Song Kang, datang di saat yang tepat.  Pada saat ia tidak lagi memiliki tenaga untuk menolak. Membuainya dengan kebaikan. Menjadi tempat ternyaman yang ia temukan hari ini.

"Aku juga mencintaimu."

Tangan So Hyun membalas pelukan erat Song Kang. Jujur dengan perasaan sendiri, tidak akan melukainya, kan?"

***

"Hatchim!"

Ini sudah ketiga kalinya Seung Youn bersin. Sejak tadi aneh, ia merasa sehat. Namun, hidungnya terus saja menggelitik.

Cuaca di luar juga begitu dingin. Desah dari mulutnya berjejak kepulan uap. Wajar saja, beberapa hari lagi akan memasuki musim dingin.

Seung Youn tersenyum pada kotak makan yang dibawa di tangan kanannya. Sebenarnya terhitung larut untuknya keluar malam seperti ini. Namun, membayangkan wajah riang gadis Kim itu, baginya setimpal. Harga yang pantas mengingat ia tidak keberatan dibayar dengan seutas senyum.

ORACLE (END)Where stories live. Discover now