ORACLE - 14

467 100 4
                                        

Sejak semalam, usaha Song Kang menghubungi So Hyun tidak berhasil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak semalam, usaha Song Kang menghubungi So Hyun tidak berhasil. Sudah bisa ditebak, wanita Kim itu pasti marah. Wajar saja, sudah tidak menepati janji, ditambah lagi tidak memberi kabar atau menunjukkan usaha untuk menghubungi, sulit bagi Song Kang menyalahkan So Hyun yang kini tengah membalas perbuatannya.

Bila dipikirkan lagi, ini adalah pertengkaran pertama setelah keduanya kembali merajut kasih. Memang kata banyak orang bertengkar itu wajar. Malah ada yang menyetujui bahwa perlu adanya sesekali pertikaian agar pasangan bisa lebih saling mengenali.

Namun, yang dialami Song Kang berbeda. Sejak hari itu, sudah beberapa hari So Hyun mendiaminya. Tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan. Song Kang merasa was-was. Pikirannya menggerutu untuk beberapa hal yang sebenarnya tidak pantas. Salah satunya tentang keberuntungan ia di masa depan.

Egois memang. Kendati demikian, tidak menampik ini bagian dari sifat manusia yang sulit dikendalikan. Khususnya ketika Song Kang memutuskan 'tuk mempercayai ucapan peramal tak dikenal waktu itu.

Song Kang tahu dirinya buruk. Kemampuan duniawi yang bisa ia dapatkan terkalahkan dengan nurani yang pada akhirnya berhenti untuk memperingatinya.

Karir ... tujuan utamanya. Di benak Song Kang dipenuhi tentang bagaimana mempertahankan jejaknya sebagai orang populer yang disinyalir pasang surut. Lantas, dengan keberadaan So Hyun, karirnya mulai berubah. Projek kerja terus berdatangan. Menguatkan persepsi yang dikatakan si peramal adalah benar. Bahkan ketika ia tidak mengharapkan pekerjaan yang lebih besar, nyatanya Song Kang malah didapuk kontrak yang menggiurkan.

Begitu naif dan hampir putus harapan, Song Kang pun memutuskan untuk menunggu di pinggir jalan, berseberangan dengan rumah sewa So Hyun sejak dini hari. Memasang penghangat di dalam mobil, ia masih sanggup bertahan meski sudah dua jam.

Saat masih menunggu, atensi Song Kang Atensinya beralih pada panggilan yang tak bisa ia hindari, sang manager.

"Hyung ... aku keluar sebentar. Jangan berlebihan, tentu saja aku masih mengingat jadwal hari ini." Song Kang menyakini si lawan bicara yang terdengar agak memekik setelah tak menemukan sang model di apartemen.

Song Kang kembali mendesah panjang, seiring tak berapa lama panggilan terputus. Perhatiannya  beralih pada jarum jam, lalu kembali memerhatikan bangunan tinggi di seberang—apartemen So Hyun.

Sekali lagi Song Kang menekan panggilan di teleponnya. Ia berharap So Hyun untuk menerima. Sayang, harapannya kandas. Lepas dari lima belas menit menunggu, Song Kang lantas memutuskan untuk pergi. Sepertinya hari ini ia masih gagal menemui kekasihnya.

**

Mengintip dari jendela rumah, So Hyun bisa melihat mobil sport mettalic itu berlalu dari bahu jalan. Setidaknya ia kini bisa melenggang bebas, meski isi notifikasi ponselnya sebagian besar berisikan panggilan tak terjawab dari orang yang sama, Song Kang.

ORACLE (END)Where stories live. Discover now