ORACLE - 03

830 169 40
                                        

Mobil keluaran Eropa terparkir tepat di seberang gedung, tempat wanita Kim itu bekerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mobil keluaran Eropa terparkir tepat di seberang gedung, tempat wanita Kim itu bekerja. Masih dari dalam mobil, Song Kang mengamati pergerakan wanita yang baru keluar dengan menenteng ranselnya. Rambut tercepol, berlapiskan mantel coklat panjang, penampilannya sangat sederhana sekali.

Ganjil. Perasaan Song Kang gamang. Memikirkan kemungkinan bahwa memang So Hyun adalah pembawa keberuntungan untuknya, pikirannya turut bergelut dengan kemungkinan bahwa ia bisa kembali jatuh cinta. Rasanya akan konyol kalau hal itu terjadi; jatuh cinta pada wanita yang sama. Terlebih setelah yang pernah terjadi dengan mereka. Belum lagi adanya faktor waktu yang berjeda lama. Kemungkinan untuk jatuh cinta, ia-Song Kang-prediksi akan sangat kecil.

Iris pria Song itu lekas mendelik sesaat menemukan sosok pria berkulit susu, berbahu lebar dan tinggi, menyamakan langkahnya dengan So Hyun. Mendorong hatinya ikut berdesir; perasaan tidak nyaman dan risih mendapati wanita itu ternyata sudah dekat dengan sosok lain.

"Apa itu pacarnya?" gumam Song Kang masih mengamati keduanya.

Tergelak bersama dan terlihat akrab, So Hyun tampak tidak risih sama sekali dengan kehadiran pria tersebut; pria yang Song Kang tidak kenali. Tanpa sadar, Song Kang ingin menggali lebih dalam. Kakinya lantas menginjak pedal gas tidak terlalu dalam, selama mampu menjaga jarak dengan keduanya yang tampak bahagia. Tergambar layaknya pasangan.

"Cih ... apa pria itu benar-benar lucu? Kenapa sejak tadi dia terus tersenyum seperti orang gila?" oceh Song Kang dengan diri sendiri.

Mustahil mengakui bila dirinya tengah cemburu. Tidak sama sekali. Lagi pula tidak ada yang perlu ia cemburukan dengan pria yang sama sekali tidak selevel dengannya. Yang Song Kang khawatirkan adalah keberuntungannya—So Hyun. Pastinya akan sulit mendekati wanita Kim itu jika tengah menjalin hubungan dengan pria lain.

Mobil Song Kang berhenti di saat lampu lalu lintas bertanda merah. Tanpa bisa melakukan apa-apa, Song Kang terduduk menjadi pengamat yang baik seiring kedua orang tersebut melintas. Tepat di depannya. Masih diiringi tawa dan kesan malu yang tercetak jelas di wajah So Hyun.

"Kau masih saja tersenyum seperti itu." Song Kang mengeluh.

Napasnya sedikit tercekat kala tangan panjang pria itu merangkul bahu ringkih So Hyun. Tidak pula ada penolakan dari wanita yang tetap memilih berjalan bersama pria jangkung tersebut. Kejadian ini merupakan kejutan yang sama sekali tidak disangka Song Kang.

Suasana yang kontras tergambar oleh kedua orang yang berjalan bersama—Seung Youn dan So Hyun. Melangkah di bawah kurungan langit yang mulai menggelap, ditemani angin yang berembus lebih sejuk, keduanya sama-sama memperbesar langkah.

Menelisik dari pekatnya warna yang menggulung langit, keduanya merasa perlu menghindari adanya kemungkinan turun hujan. Bersamaan sesekali daun bewarna merah kecoklatan berguguran dari rantingnya. Menambah kesan sendu perjalanan pulang di musim gugur.

ORACLE (END)Where stories live. Discover now