Keberuntungan dan nasib buruk, benarkah bisa ditentukan dari sebuah ramalan?
Apa keberuntungan lebih utama ketimbang cinta?
"Bukankah semua ini karena ramalan? Jadi, buat apa berjuang?"
"Kalau tidak ada ramalan, apa mungkin aku memiliki keberanian...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Klik!
Bunyi tut kamera terdengar dominan. Pemuda jangkung yang terus meliukkan badannya dalam balutan busana bermerek, sudah tidak merasa asing dengan sengatan cahaya lampu yang intens menyorotinya. Sudah tiga jam berlangsung, baju demi baju silih berganti dikenakannya. Dempulan make-up berulang kali diperbaiki untuk menghasilkan gambaran sempurna.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Selesai!" seru photographer utama. Diikuti tepuk tangan riuh yang menyelesaikan sesi pemotretan kali ini.
"Wah ... Song Kang, sepertinya kau masih sanggup bekerja. Mukamu masih terlihat semangat. Apa menjadi model sangat menyenangkan?"
Pria Han—manager Song Kang—menggoda pria yang berjalan terburu-buru ke ruang ganti. Tidak langsung menjawab, dengan sigap malah membuka bajunya. Memperlihatkan bentuk tubuh yang membuat penata gaya yang mengikutinya turut tersipu.
"Pasti urusanmu dengan wanita kesepuluh itu berjalan lancar, kan?"
Song Kang melirik, tapi belum menjawab.
"Peragaan busana di Milan, apa kau sudah mendapat kabar dari Designer Han?"
Pertanyaan lain terujar. Bedanya, kali ini Song Kang agak tertarik. Pasalnya, Designer Han memiliki latar belakang yang unik dengannya.
Dulu, Song Kang merupakan model yang paling disukai perancang yang sudah memasuki usia empat puluh lima tahun itu. Namun, entah sejak kapan, rasa suka itu berganti dengan pengabaian. Sudah dua tahun, Song Kang tidak pernah terpilih dalam deretan model yang membawakan busana rancangan si designer handal.
Tahun ini pun, Song Kang masih bertanya, apa mungkin namanya masih tercoret dalam list perancang nomor satu di Korea Selatan saat ini?
"Aku tidak begitu peduli."
Song Kang bohong. Sembari mengenakan mantel cokelat kesukaannya, ia tidak ingin terdengar menyedihkan. Apalagi untuk berharap.