love at the first sight (kookmin)

1.5K 68 16
                                    

Ps : cerita ini berisi 2600 kata

"Je,kau baik-baik saja?"

"ne,waeyo?"

"andwe,kau hanya terlihat lelah. Sebaiknya kau tak perlu latihan." ucap Irene khawatir.

Jungkook yang melihat itu,hanya tersenyum sambil menggeleng.
"kau duluan saja. Maaf tak bisa mengantarkanmu"

Irene yang mengerti keadaan Jungkook hanya menganguk dan menjijitkan badannya untuk memberikan kecupan dibibir Jungkook,lalu melambai.
"Bis Später(selamat tinggal) Je"

Jeon hanya menghembuskan nafasnya gusar, jika saja tadi dia tak dihalangi oleh kerubunan fans yang menyukainya. Mungkin jungkook takkan terlambat untuk datang. Mana hari ini dia belum menyentuh apapapun dimulutnya. Sial sekali hari ini.

"ah sial aku lapar" gumamnya,memegang perutnya. Dia menoleh kebelakang untuk mengecek apakah guru menyebalkan itu sudah tidak ada.

Jungkook memutuskan untuk kabur dari latihannya sejenak dan membeli makanan.urusan guru itu bisa belakangan. Yang terpenting perutnya terisi.

Tapi pandangannya beralih begitu melihat seorang namja yang membuang bungkusan biru laut yang kusut. Dalam sekejap, Jungkook tau itu. Itu makanan.

Satu-satunya benda yang mampu menghentikan rasa laparnya untuk sementara.

"apa yang kau lakukan?"

Jimin hanya bengong,melihat seorang Jeon Jungkook berlari kearahnya.

Apakah ini mimpi? bagaimana mungkin Jungkook menghampirinya. Tolong sadarkan Jimin kali ini.

"jangan membuang makanan ini,kau tau masih banyak orang yang membutuhkannya" ucapnya lagi saat melihat tak ada respon lain selain diam membeku menegok kearahnya.

Jimin hanya mengerjap bodoh "mwo?"

"ini coklat kan?" tanya Jungkook mendekat. Tiap langkahnya membuat Jimin meleleh dengan detak jantung yang berdentum kencang tak karuan. "pacarmu sudah membuatnya susah payah, hargailah perasaannya"

"uhhhh...mwo?"

Kali ini Jungkook duduk disampingnya.
"apa kau tak bisa berucap selain mwo?"

Jimin mengerjap. Benarkan Jungkook menghampirinya?duduk disampingnya? berbicara dengannya?karena bila ini mimpi, Jimin ingin sekali menyeburkan dirinya ke sumur dan takkan kembali.
"cubit aku,pasti aku sedang bermimpi" ucapnya tanpa sadar secara spontan.

"awww!" Jimin merigis,menepis tangan Jungkook kasar. "ya! apa-apaan ini. Kau yang memintaku mencubit kau juga yang menepis" ucap Jungkook geleng-geleng.

Jimin memegang pipinya yang baru saja dicubit sangat kencang tapi tak mengalahkan kesenangnya.

"jadi aku tak bermimpi!yes" Jimin berteriak kesenangan,nyaris melompat-lompat layaknya anak kecil sampai dia melihat ekspresi Jungkook.

"tentu saja,mana ada orang yang bermimpi disiang bolong dengan mata terbuka" ucapnya sambil geleng-geleng.

Jimin memaki dirinya sendiri, baru semenit dirinya senang dan sekerang dia sudah mempermalukan dirinya sendiri. Jimin hanya menarik ludahnya sambil berfikir apa yang harus ia bicarakan bukankah ia sudah menanti saat-saat seperti ini. Tiba-tiba saja otaknya langsung berkerja dengan cepat.

"apa yang kau lakukan?"

Jungkook yang ditanya seperti itu,hanya menaikan alisnya bingung,tetapi tetap menjawab.
"aku dihukum untuk berlari karena terlambat,harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan disini, tapi sepertinya kau tak menyimak.oh ya ini coklatmu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jimin x all the member of btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang