Random dari berbagai genre dan umur.
Jika ada yang sama dengan unsur cerita ini zyne tidak tau menahu dan tidak ingin berkomentar aneh-aneh. Karena cerita ini pure zyne buat atas ketidak sengajaan entah mendapat inspirasi dari melihat interaksi mere...
Special for you @wishlynn168 I'm sorry i'm late update^^
Jimin memandang pada pantulan dirinya pada cerminnya. Terbalut jas hitam yang tak pernah disangka oleh Jimin akan pas pada dirinya dengan sedikit polesan make up pada wajahnya.
Jimin tak pernah menyangka,bahwa dirinya akan dijual oleh orang-orang kepercayaannya demi melunasi hutang-hutangnya.
Jimin menghembuskan nafasnya berat. Kala keputusannya menerima pengusaha kaya itu. Setidaknya dia tidak boleh membuat masalah atau keluargannya yang akan menjadi taruhannya.
Jimin memejamkan mata sebelum memasuki ruangan yang akan menjadi kehidupan awalnya.
"jika memang ini takdirku,buatlah lebih mudah agar aku bisa merasakan kebahagian pada umumnya" ujar Jimin frustasi.
Jimin mulai melangkah oleh ayahnya saat memasuki ruangan itu. Tak banyak yang menghadiri pernikahan ini hanya keluarga Jimin, anak buah dan kerabat calon suami Jimin,yaitu Jeon Jungkook.
Pendeta memulai membaca dialog-dialog yang sebenarnya takku ingin dengar. Menikah dengan sesama pria sebenarnya bukan keinginan Jimin, apalagi tidak adanya dasar perasaan saat itu.
Setelah mengucapkan semua pendeta itu bertanya kepada Jungkook. "bersediahkan engkau hidup bersama dengan lelaki disampingmu sebagai pendamping hidupmu baik suka maupun duka"
"Ya, saya bersedia" ucapnya lantang
Pendeta itu akhirnya bertanya kepadaku. "bersediakah engkau hidup bersama dengan lelaki disampingmu sebagai pedamping hidupmu baik suka maupun duka"
"Y-ya, saya bersedia" ucap Jimin sedikit ragu.
Setelah itu pendeta itu meminta kami untuk berciumannya. Jimin menoleh kearah Jungkook yang memandang Jimin. Dia melangkah mendekat dan menangkup kedua pipi Jimin.
CUP!
Dan tak lama semua orang yang melihat kedua insan itu berciuman. Saling bertupuk tangan
- - - - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir 3 bulan Jimin dan Jungkook menikah, namun takkada satupun dari mereka yang berubah seperti layaknya sepasang suami istri.
Sesungguhnya Jimin sudah berlaku baik seperti membuatkan makanan saat Jungkook kembali kerja namun sayangnya tak pernah ada tanggapan yang baik, bahkan Jimin merasa tak pernah dianggap oleh suaminya tersebut.
Dan tepat pada saat itu Jimin menemui Jungkook saat iya sedang bersantai diruang tv.
"Jungkook bolehkah aku bertanya?" ujar Jimin ragu
"hmm"
"kenapa kau menikahiku?"
Saat itu juga wajah Jungkook menegang menatap tajam kearah Jimin. Jimin tau pertanyaan ini akan menyalurkan rasa amarahnya, namun rasa keingin tahuan Jimin sangatlah besar.
