Monster is mine-Rapmin

6.2K 208 2
                                    

Aku berjalan, berjalan kesuatu tempat, tempat yang belum pernah aku temui. Tempat itu sangat indah,bahkan tempat itu seperti surga siapapun yang melihat, aku heran mengapa? Mengapa tempat ini,tidak ada yang boleh untuk berhenti.

Sampai tiba-tiba ada suara keras yang menghantam bus yang sedang aku tumpangi dan teman-temanku. Kai terus mengendarai itu, namun mobil itu tetap tak mau bergerak, seakan ada yang tidak beres. Aku memberanikan diri untuk mengecek semua itu.

Saat aku mengambil alat pistol dan beberapa benda tajam,untuk berancang-ancang jika sesuatu terjadi ditempat ini. Mingyu sudah memperingatiku, untuk memberi aba-aba bila terjadi sesuatu.

Aku berjalan untuk keluar, mengecek bus tua ini, tak ada terjadi apapun pada mobil ini, aneh. Mengapa mobil ini berhenti seketika. Sampai seketika ada seseorang yang lewat, tak begitu jelas,tapi seakan mengajak ku untuk kearah depan, aku mengikutinya.

Aku mengarahkan pistolku, untuk menembaknya, namun saat iya berhenti untuk bergerak dan memilih diam, saat itu juga aku merasakan, bahwa lelaki itu tak bahaya, aku menaruh kembali pistol yang sudah ku pegang, dan benar saja iya berbalik.

Saat itu juga,aku mendengarkan suara yang seakan lagu untuk penyembahan atas kedatanganya tuannya atau bahkan suara pujaan untuk menjadi tumbalnya.

Saat mereka mengelilingi ku, seakan saat itu terbesit memori-memori yang bahkan aku sendiri tak mengerti, apa arti memori itu dengan mereka yang seakan memuja.

Aku berancang-ancang,untuk menghilangkan beban yang ada dikepalaku, untuk mencoba tidak berpengaruh dan tetap sadar dengan memori-memori yang terus tergiang dikepalaku.

Namun saat itu juga,lelaki itu berbicara, mau tak mau aku menolehkan kepalaku, sambil menghilangkan penat yang sudah terjadi.

"Said you're friend, everything it's fine"

Dan entah megapa, saat iya melakukan itu, saat itu juga aku menuruti, untuk memberi aba-aba, bahwa tak perlu ada yang dikhawarirkan.

"I'm done, so what do you want again Mr?"ucapku setelah cukup sadar.

"You don't know me,Jimine?" Suara itu, seakan suara yang bahkan cukup khas untuk aku kenal, namun siapa dia, mengapa iya menutupi semuanya.

"Who are you?"

Ia hanya tersenyum kecut, dan menghembuskan nafas sementara.
"I'm your slave. Thank you for always save me,Mr. I'm done today"

"Slave" yang benar saja, bahkan aku tak mengetahuhi, kapan aku memiliki nya.
Namun aku lebih memilih mengulangi kata tersebut untuk menyakinkan apa itu bener.

Lelaki itu tersenyum, dan menghampiriku, iya mencium bibirku, namun lama kelamaan ciuman itu makin mendalam, aku tak mengerti, mengapa aku menerimanya tanpa melakukan penolakan sama sekali.

Saat itu juga, saat iya mencium bibirku, dan menciptakan darah dibibir sebelah kiriku,saat itu juga aku sadar, bahwa darah yang ada dibibirnya itu bukan lah darahnya, namun darahku, namun aku tak meresakan sakit, bahkan itu seakan candu untuk ku, untuk terus diciumnya.

Namun saat itu juga dia berbicara, "i'm done. My job is over" aku tersadar akan lamunan komyolku, saat iya melewatiku, setelah apa yang iya lakukan, saat itu juga aku menggengam tanganya.

"Don't go anywhere, i need you. My monster"
Entah aku tak mengetahuhi, mengapa aku ingin mengatakan itu. Seakan aku sudah mengenalnya sejak lama.

Lelaki itu hanya melihat tangannya yang di genggam.
"what do you want? Jiminie" ucapnya sambil mengelus pipiku dengan sayang.

"I want you, i don't care who are you. Please stay here"

Lelaki itu hanya tersenyum.
"Now? You're remember me?" Ucapnya sambil menghembuskan nafas beratnya.
Aku hanya menautkan alisku,dan memimilih diam untuk iya melanjuti kata-katanya.
"But when you remember. It's time to over with you,Jiminie..................
Ucapnya untuk mengambil jeda sebentar.
"I'm done and now i must go.....but i can't go in you're heart. I love u....if you see me again. Please do it... do it like i kiss you" ucapnya lagi sambil mencium pipiku.

"Jimin, kau tak apa? Mengapa kau hanya diam disitu, apakah kau tak apa-apa dengan monster yang baru saja bersamamu"
Dan saat itu juga, temanku menyadarkanku. Saat itu juga, aku melihat bahwa aku tak menemui lelaki tampan itu lagi.

"Jimin"ucap seorang temanku, sambil menggoyangkan tangannya untuk mengetahuhi sadar tidaknya diriku.
"Ah-ne" ucapku langsung berjalan kearah bus meninggalkan Ia yang kebingungan. Siapa yang peduli, yang penting aku sudah mendapatkan ciuman dari seorang monster tampan itu.

TBC
Thank's for read. Don't forget to vote and comment.
Gaterlalu jelas ya? Gatau tiba-tiba pengen bikin aja, menurut kalian gimana? Di jadi sequel atau the end. Soalnya ini bener-bener teriinspirasi oleh lagunya exo yang monster wkwk.

Jimin x all the member of btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang