Broken

2.7K 149 8
                                    

Inspiration by Iris-goo goo dolls

Flashback

"Eomma...hiks....hiks.. Aku takut sendirian..hiks" ucapku sambil menggoyangkan badan eommaku.

Aku hanya bocah berusia 7thn yang melihat eommaku terdiam di kursi mengemudi dengan berlumuran darah dan mata yang terpejam.

Aku akhirnya mencoba keluar dari mobil itu untuk mencari bantuan orang lain,yang kemungkinan besar takkan ada orang yang lewat sini,ini adalah hutan,jarang sekali orang akan melewati tempat ini. Namun aku tak menyerah,aku harus segera membantu eommaku itu fikirku.

Aku berjalan sendiri meninggalkan eomma ku untuk mencari pertolongan, sambil menengok kesegala arah, takut-takut ada binatang buas atau hal yang takpernah aku inginkan.

Tempat ini sungguh menyeramkan,burung hantu yang terus berkicau sungguh nyaring terdengar di telingaku,pohon-pohon yang menjulang tinggi bertebaran dihutan ini dengan mengeluarkan angin yang sedikit membuatku merinding.

-

Dan disitulah kesalahanku bermula. Aku meninggalkannya sendiri, padahal aku tau eommaku membutuhkanku, tapi aku hanya pergi meninggalkannya dengan alasan mencari bantuannya.

Lihatlah yang kau perbuat Park! Kau membuat eommamu mati dengan sangat tidak terhormat.
Kau membuatnya jadi bahan persembahan untuk binatang buas itu. Sungguh bodoh!kau benar-benar sungguh bodoh Park Jimin!

Aku sungguh tak tahan,aku hanya bisa terus berlari jauh dari tempat ibuku berada, kemanapun kakiku melangkah,asal tak kembali kesana.

- And i'd give up forever to touch you.
cuz i know that you feel me somehow, you're the closeat to heaven that I''ll ever be And i don't want to go home right now-

Flashback the end

-

Dengan langkah berat, aku memasuki rumahku,bersyukur karena setidaknya, aku tak melihat appaku.

Rumahku sangat sederhana, hanya terdiri satu lantai dan basement tentunya.

Aku berjalan menuju basement,tempat dimana aku menghabiskan sebagian waktuku dirumah.

Jika kalian berfikir bahwa aku ingin bermain dengan mobil atau peralatan lainnya, tentu saja tidak. kamarku berada diruangan sana, dengan tempat yang bercampur barang barang yang sudah tidak terpakai.

Tapi aku tak pernah mempermasalahkan, jika appaku tak memberikan ku tempat yang layak, untuk aku tempati, karena yang terpenting adalah aku tak di buang olehnya setelah kejadian itu.

- and all i can taste is this moment and all i can breathe is your life cuz sooner or later it's over. I just don't want to miss you tonight"

-

"A-ppa" ah sudah lama sekali aku tak memanggilnya, dia berdiri dikamarku dengan kedua tangan yang iya lipatkan.

"ckc..you really like a Bitch" tiba-tiba saja dia tersenyum mengejek.

"Mwo?" tanyaku bingung.

"beberapa kenalanku berani membayar mahal atas tubuhmu, setelah aku memberi fotomu padanya. Dan kau harus melayaninnya" apa orang ini gila? aku ini anaknya bukan? kenapa hanya karena uang iya dengan rela melihat diriku menderita.

Saat ini hatiku sungguh hancur dan takut melihat bejatnya orangtuaku dan mereka yang membeliku. nafasku tercekat.

Saat seseorang memukulku dan saat itu aku tak melihat apapun lagi. Semuanya gelap. Bahkan aku sudah berdoa bahwa ini adalah hari terakhir kehidupanku dimuka bumi.

-and i don't want the world to see me cuz i don't think that they'd understand. When everthing made to be broken. I just want to you know who i am.-

TBC
Thanks for read don't forget to vote and comment.

Maaf kalo ini jelek, gua tau gua gaberbakat buat cerita ini dari lagu ataupun film yang akhirnya gua abaikan. Tapi apa salahnya nyoba lagi kali aja beruntung.

Maaf juga selalu berhubungan sama ayah didalam cerita bxb bts ini. Gua belom ada inspirasi? Kalo ada boleh kok kasih saran ke gua apalagi buat cerita "are you sure you're nerd"

Yang nunggu jikook nanti ya agustus selesai gua ujian. Paling melem ini gua cuman bisa ngasih the and yang manteb parah inspirasi dari leader gua buat cerita rapmin-my mate is you.

Yang terakhir gua pengen bilang Ini cerita yang gua buat bukan jeplakan atau copy paste punya orang.

Jimin x all the member of btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang