❄31❄Badgirl vs goodboy

Depuis le début
                                    

Nada melotot kan matanya "cemburu atas dasar apa?"

"Ya siapa tahu lo cemburu karena gue deket sama ibu-ibu" Ucap Alvin sambil tertawa

"Mana mungkin gue cemburu liat lo deket sama ibu-ibu, yang ada gue jijik liatnya" Balas nada

"Kalo misalnya gue deket sama cewek lain disekolah, lo bakal cemburu?"

"Ya past---" Nada menghentikan ucapannya

Alvin tersenyum jahil kepada nada, sedangkan nada langsung memalingkan wajahnya dari Alvin.

Bodoh.

Satu kata yang ia ucapkan didalam hatinya.

Kenapa sih nih mulut maen ceplos aja

Gerutunya dalam hati.

Dan akhirnya makanan pun datang.

"Lo gak makan?" Tanya nada saat melihat Alvin hanya memesan minuman

"Males"

"Cepet habisin, udah ini gue mau ngajak lo kesuatu tempat" Lanjut Alvin

"Bayar dulu kali" Ucap nada sambil memesan spageti yang tadi Alvin pesan

"Buat apa gue bayar, orang kafe ini milik gue" Ucap Alvin yang sukses membuat menatapnya tidak percaya

"Jadi ini kafe yang lo ceritain itu?" Tanya nada setengah tidak percaya

Alvin mengangguk.

Nada kira kafe yang dimiliki Alvin itu hanya kafe biasa ,tapi ternyata kafe tersebut sangat besar dan bagus "Eh tapi masa gak bayar sih, nanti bangkrut dong"

"Santai aja kali, Gilang sama Devan juga kalo kesini suka gak bayar"

"Siapa aja yang tahu kalo lo punya kafe?"

"Gilang, Devan, sama lo"

Mereka larut dalam obrolan mereka. Sampai akhirnya Alvin mengajak nada untuk pergi ke suatu tempat.

Lampu lalu lintah berubah menjadi merah, Alvin pun menghentikan motornya.

Motor Alvin berhenti disebelah mobil mewah yang berwarna hitam. Kaca mobil tersebut terbuka sedikit.

"Kayak kenal" Gumam nada saat melihat orang yang sedang berada dalam mobil tersebut

Tapi saat nada ingin melihat sekali lagi, motor Alvin sudah melaju, mobil tersebut pun pergi entah kemana.

Dan akhirnya motor Alvin berhenti di depan apartemen nya. "Mau ngapain ke apartemen lo?" Tanya nada bingung

"Gue punya tempat bagus disini" Jawab Alvin dengan wajah datar

Alvin gila ya? Didalam apartemen kan tempatnya hanya itu-itu saja. Masa didalam kamar apartemen Alvin terdapat taman? Kebun binatang?

Alvin dan nada memasuki lift. "Kok gak nyampe - nyampe sih?" Tanya nada karena ia melihat lantai tempat dimana kamar Alvin berada itu sudah terlewat

Alvin hanya tersenyum menatap wajah nada. Dan akhirnya lift tersebut berhenti dan pintu pun terbuka.

Alvin menutup mata nada dengan kedua tangannya. "Apa-apaan sih" Dan berusaha melepaskan kedua tangan Alvin

"Dan sekarang lo boleh liat" Ucap Alvin saat mereka berada di rooftop apartemen

"Bagus banget!!" Teriak nada saat melihat ke sekelilingnya

Bintang-bintang bertaburan dilangit ditambah lagi bulan yang memperlihatkan dirinya dengan sempurna. Bulat.

Disana terdapat lampu-lampu yang berkelap-kelip. Terdapat banyak lukisan abstrak namun indah. Disana juga terdapat sofa yang cukup besar, serta di tambah lagi terdapat alat pemanggang.

"Disini tempatnya gue, Devan, sama Gilang" Ucap Alvin

"Sumpah tempatnya keren banget" Ucap nada sambil melihat ke sekelilingnya

"Ya pasti keren, orang gue yang ngedesain" Ucap Alvin membanggakan dirinya

Lalu mereka pun duduk disofa yang tersedia, Alvin tersenyum melihat nada yang sangat menyukai tempatnya itu.

"Emang gakpapa ya? Kan ini apartemen punya orang" Tanya nada

"Ya pastilah ini apartemen punya orang" Jawab Alvin sambil tertawa

"Ih maksudnya punya orang lain" Timpal nada kesal

"Ini apartemen punya gue. Bego"

"HAH?! Seriusan?! Yang lo ceritain waktu itu kan?!" Tanya nada random

Alvin tertawa melihat wajah nada "santai aja kali, gak usah ngegas"

"Rasanya gue pengen jadi lo" Ucap nada dengan muka sok dramatis nya

"Bukan sepenuhnya punya gue sih, tapi setengahnya punya Almarhum mama gue" Alvin menundukan kepalanya

"Jadi yang lo ceritain itu mama tiri lo?"

Alvin mengangguk lalu entah keberanian datang dari mana, nada menyenderkan kepalanya di bahu Alvin.

"Kalo misalnya gue jadi diposisi lo, mungkin gue gak akan kuat ngadapinnya" Ucap nada

"Gue salut sama lo, walaupun lo punya banyak masalah tapi lo masih aja ingin berusaha menjadi yang terbaik. Gak kayak di novel-novel gitu, biasanya kalo cowok punya banyak masalah, pasti dia jadi badboy. Tapi lo enggak" Jelas nada yang membuat Alvin tersenyum simpul

"Gue beda" Ucap Alvin

"Terus kenapa lo jadi badgirl?" Tanya Alvin to the point

Nada menghembuskan napasnya "Gue capek jadi baik"

"Kebaikan gue malah dimanfaatin sama mereka. Saat gue diatas mereka selalu ada buat gue, tapi saat gue ada dibawah mereka malah ilang" Lanjut nada dengan lirih

"Ada saatnya kita jadi jahat jika baik kita disepelekan" Ucap Alvin

Alvin menghela napasnya "Andai waktu bisa berputar kembali"

"Besok mau gak olahraga bareng?" Tanya Alvin

Alvin yang merasa tidak ada jawaban sedari tadi pun melihat wajah nada, apakah anak tersebut tertidur?

Dan benar saja, nada tertidur pulas di bahu Alvin. Senyuman pun mengembang di bibir Alvin.

Mereka berdua terlelap sampai esok pagi.

Hallooo
Gimana kabar kalian??? Sehat???
Author usahain sering-sering up demi kalian🌹

Berikan komentar kalian sebanyak-banyaknya ❤
Bye see you..

Bad girl vs good boy [REVISI]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant