[23] Bumbu Cinta

1K 52 0
                                    

#Heo...😂
I am come back..
Jangan tinggalkan kewajiban hanya karena tulisan-tulisan ini!😘
(Sorry for typo(s))

Happy Reading ❣️


Tentang cinta ,
yang datang tiba-tiba,
tanpa diketahui asal mulanya. Ia bisa saja membuat diri lupa kepada-Nya, Sang
Pemberi Rasa.
☪️

Waktu bergulir dengan cepat. Hubungan Leva dengan Marsya dan sahabatnya juga semakin dekat. Banyak pasang mata yang menatap iri melihat kebersamaan tiga cewek itu dengan Leva.

Saat ini, Marsya dan Leva tengah berada di taman samping sekolah. Awalnya mereka berempat, tapi Sanah diajak Syifa untuk mengantarnya ke toilet. Jadilah mereka berdua.

Akhlan tanpa sengaja melihat Marsya tengah tertawa cekikikan dengan Leva di bangku taman sekolah. Ia merasa bahwa Leva seperti caper kepada Marsya. Ia bahkan merasa tak terima jika mereka berdekatan, sampai-sampai Akhlan mengomeli mereka dalam hati.

Apa sih yang mereka ketawain? Ga guna banget, deh! Kayak orang gila, beneran!

"Aduhh... Udah deh, Lev! Gue capek.. Hahah..." Keluh Marsya seraya menepuk bahu Leva.

"Iya, iya! Lo aja yang mulai!"

Akhlan semakin muak dengan pemandangan di depannya. Waktu istirahat begini, saatnya ia memenangkan pikiran dengan makanan kantin dan kedua sahabatnya. Tapi ia malah disuguhi pemandangan yang membuat hatinya memanas.

Akhlan berjalan menuju kantin menyusul kedua sahabatnya dengan derap langkah yang sengaja di hentak-hentakkan. Mirip seperti istri yang lagi marah dengan suami.

Sesampainya di kantin, ia lantas duduk. Damar dan Huda yang melihat Akhlan memerah pun bertanya-tanya.

"Are you okey?" Huda meletakkan punggung tangannya di kening Akhlan.

"Paansih!" Ketus Akhlan menyingkirkan tangan Huda.

"Lo kenapa, boy? Gak biasanya lo kek gini!" Heran Damar.

"Gue gakpapa." Jawab Akhlan dingin.

"Lo mau pesen apa? Gue beliin deh!" Tawar Huda.

"Mercon."

"Hah!!" Damar dan Huda terheran-heran mendengar jawaban Akhlan.

"Buat apa?" Tanya Damar dan Huda bersamaan.

"Buat dilemparin ke mereka biar udahan alay-alay nya." Balas Akhlan seenak jidatnya.

Damar dan Huda hanya menatap nanar Akhlan. Apa yang sedang di pikiran Akhlan?

Akhlan melihat kedua sahabatnya yang tengah menatapnya cengo.

“Udah liatin guenya?” Tanya Akhlan, membuat keduanya sadar dengan pikirannya masing-masing.

“Maksud lo tadi apa?” Tanya Damar.

“Dan mereka, maksud lo siapa?” Tanya Huda pula.

Namun Akhlan hanya diam tak menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.

Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]Where stories live. Discover now