[3] Kenapa Harus Dia?

1.6K 120 1
                                    


Happy reading ❣️

"Bang!" Panggil Meisya.
"Hmmm..."~ Irsya.
"Adek dua pada kemana!?"
"Lari-larian tadi."
"Ihh abang, lari-larian di mana coba!?"
Irsya mengangkat wajahnya yang sedari tadi membaca buku lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Loh! Mana yah!? Tadi ada di sana kok!"
Kata Irsya menunjuk arah yang lumayan jauh.
"Haaa.... Abang gak merhatiin mereka yha.
Siap-siap aja deh di marahi mama."
"Hah! Enggak bakalan deh!"

"Baaangggg!!!!"
"Lah, ini Melisya. Marsya mana dek!?" Tanya Irsya.
"Hah! Aku juga mau tanya kali bang!" Melisya.
"Bukannya tadi sama kamu yha!?" Meisya.
"Iya, emang tadi sama aku. Tapi tadi katanya kebelet. Trus aku cari ke toilet ga ada. Gimana dong bang, kak!? Gimana kalo ka Marsya diculik orang jahat!"
Melisya udah sangat takut.

"Udah yha, Melisya tenang dulu. Abang akan cari Marsya. Meisya, jagain Melisya yha!" Pesan Irsya.
"Siap bang!"

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Hahhh, akhirnya kesampaian juga."
Lega Marsya.
"Gara-gara si kembang ontel itu, gue jadi sengsara ngempet pipis. Awas aja lo kembang ontel!!"

"Woiii! Marsya!"

"Heh! Siapa panggil gue!?"

"Hoshh hoshh hoshh..."
"Eh, elu bang. Ngapain ngos-ngosan gitu. Abis dikejar setan yak!?"
"Auk deh! Ayok pulang, dah sore ini!"
Serius Irsya.
"Mmm... Makan dulu lah bang, aku laper banget ini." Kata Marsya memelas.

"Ah elah, oke lah. Kita panggil Meisya sama Melisya dulu. Kita makan bareng!"~Irsya.
"Iya deh, iya!!"

~Skip

"Mmm.. bang!" Panggil Marsya.
"Apa, Sya!?"
"Kalo aku bilang, Bang Irsya bakalan marah gak ya?"~Batin gue.
"Kenapa Sya?"
"Eh, gak papa ko bang. Lanjut makan aja!"
"Isssh" desus Irsya.

Di meja seberang...

"He, Lan! Makasih ya, dah traktir kita lagi. Jadi kan, kantong gue ga cepet habis."
"Hehe, iya bro. Shiipp. Tosss!!"
"Brisik lu"

Akhlan.
Dia lagi bete sekarang. Makanya dia ngajak sahabatnya buat makan bareng.

"Hahhhh!" Keluh Akhlan.
"Knapa lu, Lan. Lemes aja dari tadi. Dikintili adek kelas lagi!?"~Damar.
Sedangkan Huda, lahap sama makanannya.

"Gak papa." Dingin Akhlan.
Saat ia memutar kepala ke arah seberang, matanya terbelalak lebar.
Ia mengernyitkan alisnya, penuh tanda tanya.

"Itu bukannya cewek yang tadi ya! Ah, mana mungkin." Batin Akhlan.

Tapi, saat ia juga melihat seseorang di samping perempuan itu, ia bertambah tidak percaya.

"Itu kan cewek yang kejar-kejaran sama si Tarzan tadi!!" Pikiran Akhlan terus bergulat.

Huda yang melihat Akhlan melongo, menjadi penasaran. Ia pun mengikuti arah pandangan Akhlan. Setelah ia memastikan,

"Ahhaaa... Kayaknya ada yang lagi kasmaran nih!"
"Uhhuuk! Siapa!?" Damar sampe keselek.
"Tuh!" Tunjuk Huda pada Akhlan.
Sedangkan Akhlan tak mendengar percakapan mereka karna saking fokusnya.

"Ehemm ehemm... Kayaknya ada yang mau lulus dari universitas kejombloan deh!"
Damar ikut ikutan Huda menyindir teman satunya itu.

"Woiii!! Fokus amat liatnya. Biasa aja dong.
Bisa bisa lo kena asma kalo liat lama lama."
Huda melambai lambaikan tangannya di depan muka Akhlan.

"Ah!" Sadar Akhlan.
"E cieeeee!" Kata Huda dan Damar barengan.
"Apaan si kalian."
"Hayoo... Lo ngliatin cewek itu ya! Keliatan banget kalo lo mulai naksir dia. Ahahkk."
Goda Damar.

"Tadi malem gue ngimpi apa sih. Kok bisa liat Akhlan senyum lebar banget. Sama cewek lagi." Huda ikut ikutan menggoda Akhlan.

Sahabatnya itu tau, bahwa Akhlan tidak pernah menampakkan senyumnya pada siapa pun. Hanya wajah datar yang ia tampakkan setiap harinya.

"Apaan lo berdua!"
"Eaakkk!!! Marah !"
"Ahhkhkhkhk!"
Kedua sahabatnya itu menertawakan Akhlan yang lagi memerah malu.

"Ah, tau deh! Gue cabut duluan."
Final Akhlan.
"Eh, eh! Tungguin Lan! Gue ikut!"~ Huda.
"Gue juga!"

-----

"Kok gue pernah denger suara ini ya!?"

/"Eh, eh! Tungguin Lan! Gue ikut!"
"Gue juga!"

"Hmmmm...." Marsya celingukan mencari sumber suara.

"Whatt!!!!"
"Iih! Apaan sih, Sya! Jangan teriak kayak gitu lah, tempat umum ini!"
Geram Meisya.

"Ada apa sih, Sya!?" Irsya.
"Mmm ... Gak papa ga papa!"
Ucapnya dengan raut muka tak percaya.
"Gue ga salah liat kan!?" Batin Marsya.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Kamus, 23 Mei 2019

Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]Where stories live. Discover now