[9] Frustasi

1.5K 80 2
                                    

Mau bagaimana pun juga, aku adalah manusia. Sekeras apa hatiku, jika air mata surga itu jatuh, hatiku juga akan rapuh.

~Marsya Dwi Berlin Ahmad.

Happy reading ❣️

"MARSYAAA!!!"

Teriak seorang perempuan yang tak lain adalah Meisya.

Marsya yang merasa dirinya dipanggil pun,
menjawab dengan kedua bola mata berputar.

"Apa!" Jawab Marsya enteng.

"Kamu kasih makan apa kucing gue?
Kalo tadi gak aku ketahui, pasti mati di deket comberan tau!!"
Tanya Meisya di tengah-tengah pintu kamar Marsya.

"Tadi gue, sekarang aku. Gimana sih!"
Batin Marsya sinis.

"Blekedet." Balas Marsya sambil fokus dengan ponselnya.

"Apa lo bilang barusan!?"
Tanya Marsya dengan tingkat kemarahan  standar.

Kucing hitam bernama BlackMunch itu ditemukan Meisya di pantai Bali. Saking sayangnya, ia hampir tak bisa hidup tanpa kucingnya itu. Dia pernah bilang, "tiada hari tanpa BlackMunch."

"Black, hitam. Cat kucing. Deat, mattii!"
Ucap Marsya dengan penekanan pada kata terakhir.

Hal itu membuat kemarahan Meisya melebihi batas standar.

"Lo bilang kucing gue mati, gue sumpahin lo, putus ama pacar lo, dalam keadaan me.nge.nas.kan!!"
Balas Meisya dengan kata-kata yang penuh penekanan.

Kini Meisya berjalan ke arah Marsya, yang tengah berbaring santai di ranjang.

"Ah! Auk deh! Intinya jangan salahin gue kalo kucing lo matek! Jelas-jelas kan kucing lo di deket comberan. Palingan juga nelen dulcolax yang lo buang palingan. Gue-"
Ucapan Marsya terpotong.

"Jangan salahin lo! Jelas-jelas lo kasih makanan aneh tadi di tempat makannya, sebelum kucing gue keluar rumah.
Sekarang lo ga mau ngaku! Dan dulcolax....
Ngaco lo!?"
Lanjut Meisya dengan amarah yang belum turun.

Jujur, tadi pagi Meisya membuang duxolak 1 biji karena kesal kepada Marsya pula.
Pasalnya, Marsya nyembunyiin handuk Meisya pas lagi mandi.

"Huhhh! Udahla,yaa.. -"

"Kamu kasih apa tadi sama kucing gue!"
Ucap Meisya nekat.

"Heum.. kalo ga salah aku kasih makanan dalam kaleng. Ikan tuna kalo ga salah,." Jawab Marsya dengan menggaruk-garukkan telunjuknya pada dagu.

"Hah! Lo kasih ikan tuna, lo itu emang bego apa tolol apa idiot sih!? Kan udah gue bilang jangan dikasih ikan tuna! Ntar mati keracunan gimana!?-"

"Aishh... Udah lah.. lagian cuma sekali doang g-" ucapan Marsya dipotong Meisya.

"Sekali sekali,? Kuping lo itu  emang tuli!"
Ucap Meisya.

"Eh e e e.. ada apa ini?"
Elisa datang dengan tergopoh-gopoh karena mendengar keributan di lantai dua.

"Dia mah! Hampir aja bikin kucing aku mati!" Marsya jadi semakin terpojokkan.

Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]Where stories live. Discover now