[17] Rumah Baru

1.4K 61 5
                                    


Happy reading ❣️

Pagi yang cerah saat matahari mulai menampakkan diri. Semua makhluk dunia mulai aktif dalam kesibukannya masing-masing.

Begitu pula dengan Marsya yang tengah dibuat sibuk oleh pertanyaan kakak perempuannya.

"Lo ngomong apa sih? Gajelas tau!"

"Eleh! Jangan sok ngeles lu! Melisya denger omongan lo tadi malem!" Balas Meisya dengan bersedekap dengan senyum jahilnya.

"Gue ngomong apa sih tadi malem?!" Marsya yang bingung tingkat dewa pun menggaruk-garuk kepalanya.

"Hahh... Lo tadi malem sekamar kan sama Akhlan!" Putus Meisya.

Mamanya yang sedang menyiapkan barang² Marsya pun tersenyum.

"Ya, tapi gue sekamar ma dia apa hubungannya?!" Lanjut Marsya.

"Ya.. ada hubungan.  Nya! Bwahahhah!!" Meisya tertawa dengan nyaringnya seraya memegangi perutnya.

"Yehhhh ... Hubungan apa seh! Lo gaje banget jadi orang!" Marsya yang bodo amat dengan tatapan keluarganya langsung menghampiri mamanya di sofa ruang keluarga.

"Haha! Kayaknya gue bakalan jadi bibi nih!" Ucap Meisya disela-sela tawanya.

°°°°°

"Dek Oliv mana ma?" Tanya Marsya.

"Udah pulang dulu. Kamu sih, ngebo aja! Tadi ada titipan buat kamu dari pamanmu, mama taroh di dalem sini. Ntar kamu liat sendiri!" Ucap Mamanya sembari menunjuk koper besar berwarna cream.

"Lah! Ini barang-barang ku mau dibawa kemana ma!?" Tanya Marsya yang baru sadar bahwa di dalam koper cream itu penuh dengan barang-barangnya.

"Hffff!.  Marsya, denger ya sayang! Kamu itu udah jadi istri orang. Mama bukan berarti nggak sayang lagi sama kamu. Tapi ini demi kebaikan kamu, Sya!" Jelas Mamanya.

"Mama gak jelas! Maksutnya apa coba?" Tanya Marsya yang belum paham juga.

"Aduh, ntar aja deh mama jelasinnya. Sekarang kamu siap-siap saja dulu. Pakaian kamu mama taroh di atas ranjang kamu. Sekalian panggilin Akhlan buat sarapan!" Suruh mamanya.

"Yah, mama gitu amat! Ya udah Marsya ke atas dulu!" Final Marsya lalu melangkah menuju lantai atas.

Marsya membuka pintu kamarnya. Namun saat hendak masuk ia teringat pesan mamanya untuk memanggil Akhlan.

Ia pun berjalan menuju kamar sebelah tempat di mana Akhlan berada, karena keluarga mereka berdua telah pulang.

Marsya pun berjalan perlahan dan membuka pintu kamar tanpa mengetuk dulu.

"On-  Ontel!!" Dilihatnya Akhlan yang sedang tertidur pulas di atas ranjang.

"ONTELLLL!!! Bangun!!" Teriak Marsya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Akhlan.

"Ngghhh, paan sii!" Gumam Akhlan lalu kembali mencari posisi yang nyaman.

"Woi! Bangun! Dipanggil mama tell!"

"Mmm..." Gumam Akhlan.

"Lo kenapa sih! Gue aja udah bangun tadi. Elu masih ngebo aje. Cepet bangun!!" Lanjut Marsya.

Akhlan membuka selimutnya dengan kasar.

"Huh! Lagian salah siapa yang ngurung gue di kamar mandi tadi malem!!" Ucap Akhlan dengan tatapan datar.

"Ya.... -"

"Ah, udah deh!"  Dengan berat hati Akhlan turun dari ranjangnya, lalu mengambil handuk. Ia berniat mandi lagi untuk menghilangkan kantuk.

Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]Where stories live. Discover now