BAB 35

2.3K 131 18
                                    

"Bagian terakhir adalah kenikmatan yang paling sempurna -last capter"

Wanita berkerudung itu keliatan sibuk mondar-mandir menata barangnya. Ia memasukkan sebuah buku yang keliatan sudah berumur itu ke dalam tasnya, disusul barang-barang lain.

"Ay!!" Rei memanggil seorang pria sebayanya yang kemudian mendatanginya.

"Iya, Ay!" balas pria itu hangat.

"Nanti kamu langsung nyusul ke gedung pernikahan kan? Dateng loh ya. Soalnya ini pernikahannya sahabat aku," ujar Rei sambil menggeser ujung lipstick di bibirnya. Ia tak menatap lawan bicaranya, sekarang hanya sedang sibuk memperhatikan bibirnya di cermin.

"Iya aku pasti dateng kok," balas pria itu."Nanti kamu selesai acaranya jam berapa?" tanyanya.

Rei menutup lipstiknya. Dan akhirnya menatap pada suaminya.

"Gak tau ya. Pokoknya nanti aku habis kabarin, kamu langsung berangkat ya!" timpal Rei. Pria itu mengangguk.

"Ya udah Ay, aku berangkat dulu," Rei bersalaman dengan suaminya. "Assalamualaikum," tambahnya ketika keluar dari kamar.

"Waalaikumsalam,"

Rei segera bergegas ke depan. Supirnya sudah menunggu di dalam mobil yang terparkir di depan gerbang. Wanita itu segera masuk dan meminta supirnya mulai berkemudi.

Hening sejenak. Rei bersandar di bangku mobil sambil menenangkan dirinya. Beberapa menit setelahnya, ia membuka tasnya. Kemudian mengambil undangan pernikahan sahabatnya itu.

"Dafa and Rista"

Rei tersenyum melihat dua nama itu terukir cantik di sana. Ia kemudian mengambil buku yang tadi diambilnya.

Bukan buku, melainkan sebuah novel yang berhasil melejit setelah diterbitkannya tujuh tahun yang lalu. Sehingga membuatnya terus bergelut di dunia novelis. Merubahnya dari yang enggan membaca paragraph, menjadi wanita penghasil bab-bab perjalanan kisah yang panjang.

Rei membalik-balikkan halaman. Tak sengaja, sebuah kertas yang terselip di antara halaman itu terjatuh.

Ia mengambilnya.

Dan entah apa yang membuatnya kembali tersenyum. Kemudian membuka kertas yang masih terlipat itu.

Terlihat usang, termakan usia.

Rei kembali membacanya setelah beberapa tahun tak pernah lagi mengubrisnya.

@

"Hi Rei!

Ingat? Tanggal 13.

Long Distance Religion.

Mungkin benar atau salah. Ingat atau tidak. Saat itu, adalah saat gue ketemu anak cewek yang nangis di sebelah gue.

Kembali lagi. Tanggal 13. Adalah tanggal di mana gue berhasil nemuin gadis yang gue cari setelah tiga tahun satu bulan.

Tanggal 13 lagi. Adalah hari dimana gue berani mengungkap perasaan hingga lo mau nerima gue jadi pacar pertama lo saat itu.

Tanggal 13 untuk yang terakhir kali. Adalah dimana kita main ke pantai dan bikin suasana sukacita untuk terakhir kali.

Novel lo, seperti sebuah surat perpisahan yang panjang buat gue. Intinya gue tau kalau novel tebel itu buat gue. Novel terindah yang pernah gue baca. Meskipun sebelumnya gue ga begitu suka aliran romance.

Dari kata-kata 'kita sebaiknya... mengubah hubungan ini menjadi sesuatu yang lebih nyaman. Sesuatu yang tidak memperlukan perdebatan. Indah dan selamanya terkenang,'

Tiga Belas [COMPLETED]Where stories live. Discover now