Fathiya - 15 - Debar di Dada

18K 1.5K 410
                                    

KISAH SEBELUMNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KISAH SEBELUMNYA

"Ayangku," Lintang menurunkan kedua tangan Fathiya perlahan. "Beri waktu Abang enam bulan. Dalam waktu itu, kita tidak perlu berhubungan badan dulu. Namun, kita tetap pegangan, berpelukan, dan mungkin berciuman."

"Ke-napa?"

"Jika Ayang menjadi ragu, Ayang boleh minta berpisah. Dan karena kita belum berhubungan badan, Ayang bisa bercerai sebagai gadis." Pandangan Lintang tiba-tiba berubah serius. "Tentu saja Abang tidak akan menceraikanmu kecuali Ayang yang meminta."

Tanpa sadar air mata Fathiya kembali berjatuhan.

Kebencian akan membuat semua kebaikan menjadi keburukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebencian akan membuat semua kebaikan menjadi keburukaan

Ada perasaan campur aduk yang menyergap hati Fathiya dengan semua percakapannya dengan Lintang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada perasaan campur aduk yang menyergap hati Fathiya dengan semua percakapannya dengan Lintang tadi. Perempuan itu benar-benar takut mengecewakan Lintang. Takut Raka akan berbuat nekat. Takut Tanti akan berbuat hal gila lainnya.

Ketakutan-ketakutan itu menggerus terus. Fathiya tersedu cukup lama sebelum akhirnya jatuh tertidur bahkan tanpa sempat berganti pakaian. Dia begitu lelah hingga tak sanggup menghapus riasan wajahnya. Sesekali masih terdengar isakan meski ia sudah terbawa ke alam mimpi. Air mata pun kadang masih keluar dari netra yang terpejam. Rasa pedih itu tak jua menyingkir bahkan dari ingatan bawah sadarnya

Fathiya x Labuhan Hati Antara Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang