Bab 10 - Bahagia yang Pura-Pura

19.9K 1.7K 302
                                    

Dapat 100 vote, up lagi Ahad [3x seminggu].

Kalau enggak, tetap Selasa dan Jumat

[vote awal 1,74k jadi 1,84k]

[vote awal 1,74k jadi 1,84k]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KISAH SEBELUMNYA

Fathiya seperti anak burung yang telah dipatahkan sayapnya sejak dia dilahirkan ke dunia.

Fathiya seperti anak burung yang telah dipatahkan sayapnya sejak dia dilahirkan ke dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak semua orang tumbuh besar dengan keberaniann seperti panglima perang. Ada dari kita yang diinjak sejak lahir hingga tak bisa lagi berdiri tegak.

 Ada dari kita yang diinjak sejak lahir hingga tak bisa lagi berdiri tegak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Tuhan! Davina berusaha mengambil napas menenangkan diri.

"Fath, aku tahu hidupmu nggak gampang. Apa lagi kamu paling susah ngambil keputusan sendiri." Davina terdiam sejenak mencari kalimat berikutnya. "Cuma, cinta kadang bukan sesuatu yang kamu tunggu kehadirannya. Cinta adalah sesuatu yang harus kamu usahakan untuk datang."

Fathiya kembali duduk di kasur dan memeluk bantalnya. "Kamu yakin aku mampu?" Wanita itu justru mempererat dekapannya.

Tiba-tiba Fathiya merasakan belaian di kepalanya. "Kalau kamu ngarep cinta pada Kak Lintang hadir di hatimu, tapi setiap waktu malah mikirin Raka terus, ya, nggak akan akan akhirnya. Nggak akan berhasil! Kamu harus move on. Setidaknya berusaha untuk itu."

Fathiya x Labuhan Hati Antara Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang