Bab 9 - Sayap Tak Mengepak

21.8K 1.8K 532
                                    

Dapat 100 vote, up lagi Ahad [3x seminggu].
Kalau enggak, tetap Selasa dan Jumat

[vote awal 1,84k jadi 1,94k]

[vote awal 1,84k jadi 1,94k]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah Sebelumnya

Lintang pun harus merelakan Fathiya berpamitan tanpa memberi jawaban seperti harapannya.


Mengapa manusia begitu mengagungkan cinta padahal kerap terluka karenanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengapa manusia begitu mengagungkan cinta padahal kerap terluka karenanya?

Mengapa manusia begitu mengagungkan cinta padahal kerap terluka karenanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APAA?!! LINTANG MELAMARMU?!" 

"Sssst!!" Fathiya membekap mulut Davina yang langsung histeris di kamar kos malam itu. 

Davina langsung megap-megap sambil berusaha berontak karena lubang hidungnya termasuk dalam salah satu bagian yang tertutup telapak tangan. 

"Ah, sorry. Habis kamu teriak-teriak, sih. Janji jangan berisik?"

Davina mengangguk dan menarik napas lega ketika Fathiya melepaskan bekapannya. "Astagfirullah! Aku pikir bentar lagi bakalan isekai ke alam kubur!"

Fathiya menyengir merasa bersalah. Dia sudah menduga ini akan terjadi. Jadi, bagaimana pun Davina bertanya sepanjang perjalanan pulang, Fathiya tetap bungkam. Naik motor ternyata ada untungnya karena Davina akhirnya mengalah dan menunggu hingga keduanya santai duduk di kasur kamar Fathiya dan mulai ngobrol tanpa bising yang mengganggu.

Fathiya x Labuhan Hati Antara Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang