Bab 5 - Kepedihan Masa Lalu

26.4K 1.9K 384
                                    

Dapat 100 vote, up lagi Ahad. Kalau enggak, sampai jumpa Selasa

[vote awal 1,95k jadi 2,05k]

[vote awal 1,95k jadi 2,05k]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KISAH SEBELUMNYA

Davina terkikik. "Oh, come on, Fath. Kamu nggak capek mikirin Raka mulu? Kehadiran Kak Lintang mungkin juga petunjuk dari Allah untuk membantumu move on."

Istigfar meluncur mulus dari bibir Fathiya. Ada rasa tersayat yang menghantam relung hati setiap nama Raka masuk ke gendang telinganya. 

Luka yang diremehkan lebih menyakitkan daripada apa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luka yang diremehkan lebih menyakitkan daripada apa pun.

Luka yang diremehkan lebih menyakitkan daripada apa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mendengar nama Raka masuk ke telinga selalu memberikan rasa nyeri. Sudah tiga tahun, tapi pedihnya masih sama. Padahal entah sudah berapa ratus kali Davina memintanya untuk melupakan pria itu. Dari mulai cara halus dengan mendengarkan curhatnya, sampai cara kasar dengan memperkenalkan Fathiya dengan teman kantornya. Apalagi selain satu kos dan satu SMA, Davina juga satu kantor dengan Fathiya.

Mereka benar-benar sahabat yang tak terpisahkan.

Davina tahu segala masalah yang dihadapi Fathiya. Ini bukan sekadar patah hati pada umumnya. Ada luka yang dimiliki gadis itu sejak kecil. Luka yang terus membesar, memburuk, dan kini membusuk. Menggerogoti semua tawa juga keinginan untuk tetap melangkah maju.

Fathiya x Labuhan Hati Antara Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang