Part 34💜

5.3K 230 13
                                    

Assalamu'alaikum...
Yeeeyy aku update😂

Semoga kalian suka ya sama ceritanya, maaf part ini pendek banget😂
Untuk part selanjutnya kalian sabar ya nunggu😅

Kalau kalian punya saran, kalian langsung bilang aja sama aku. Aku bakal senaaaangg banget nerima saran kalian😍

Jangan lupa vote dan komen sebanyaknya

Aku liat pembacanya lebih banyak dari pada vote nya ini, gak seimbang😑

Follow juga akun aku ya teman-teman
rahmanasution0409

Wassalam.....


**>®<**
Jalani hari mu dengan penuh rasa syukur.
Maka apapun yang terjadi kepadamu, kau akan merasa tenang untuk menghadapinya
**>®<**

(instagram: @rahmanastn)
(Aku mau bilang kalau di instagram aku itu banyak vidio quotes. Kalau kalian suka kalian bisa follow, nanti dm aja siapa yg mau aku follback)

Happy reading all💕

*****

Setelah selesai shalat isya, Afifah turun ke bawah dan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Karena sebentar lagi suaminya akan pulang dari masjid.

"Assalamu'alaikum" ucap Adnan masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumussalam" jawab Afifah dan langsung mencium tangan Adnan.

"Langsung makan atau abang ganti baju dulu?, adek uda siapkan makanannya" tanya Afifah.

"Langsung makan aja"

Afifah mengambilkan makanan yang secukupnya untuk Adnan, setelah itu barulah dia mengambilkan makanan untuknya. Dan pastinya porsi makanan Afifah tidak sebanding dengan Adnan, mungkin karena kandungannya belakangan ini Afifah sangat banyak makan. Adnan senang melihat Afifah yang banyak makan, walaupun sering mengalami muntah di saat tertentu apalagi ketika pagi hari.

****

Selesai makan mereka masuk kedalam kamar. Afifah duduk di kasur sambil membaca buku, karena besok adalah hari pertama dia ujian semester. Jadwal ujian mereka diubah jadi makin cepat dari itu dia harus giat belajar agar bisa mendapat nilai yang sempurna. Walaupun sebagian dosen tidak mengambil sepenuhnya nilai dari ujian yang dilakukan.

Adnan duduk disamping Afifah, melihat istrinya itu sangat serius dengan buku yang dia baca. Sebenarnya masih banyak yang ingin dia tanyakan kepada Afifah, salah satunya masalah mereka yang belum selesai.

"Adek" panggil Adnan yang dijawab gumaman oleh Afifah.

"Serius banget bacanya"

"Besok adek mau ujian, jadi harus belajar serius biar bisa jawab soal-soalnya"

"Tapi ada yang ingin abang tanyakan sama adek" ucap Adnan.

"Tanya apa?" jawab Afifah yang masih belum memalingkan wajahnya dari buku.

"Adek lihat abang kalau lagi bicara" ujar Adnan sedikit kesal.

Afifah langsung menutup bukunya dan memalingkan wajahnya ke arah Adnan.

"Udah, sekarang abang mau bilang apa?"

"Masalah yang itu. Adek udah maafin abangkan?" tanya Adnan.

"Iya"

"Iya apanya?, di maafin apa enggak"

"Uda adek maafin" jawab Afifah.

"Serius uda dimaafin?"

"Iya serius. Tapi....." ucap Afifah terpotong.

"Tapi apanya?" tanya Adnan sedikit takut melihat wajah Afifah yang begitu serius.

"Kalau abang ngulanginya lagi, adek gak mau maafin. Adek itu gak suka kalau abang deket-deket sama dia" jawab Afifah dengan kesal.

"Kan dia yang deketin abang. Abang juga gak mau." sahut Adnan membela.

"Ya pokoknya adek gak suka. Kalau dia mau deketin abang, abang harus menjauh. Kalau bisa jauhnya sepuluh meter"

"Iya abang gak bakal deket sama dia." jawab Adnan, lebih baik dia mengalah dari pada urusannya semakin panjang.

"Gitu dong"

"Sekarang abang uda dimaafin nih?"

"Iya. Udah kan, gak ada yang mau di tanyakan lagi. Adek harus belajar untuk ujian besok"

"Udah kok, adek belajar yang bagus. Tapi jangan terlalu di paksa, nanti adek kecapean." ucap Adnan sambil mengelus kepala Afifah.

"Oke. Abang temenin adek ya sampai selesai"

"Siap" jawab Adnan.

Karena Adnan juga punya pekerjaan kantor yang belum selesai. Jadi dia bisa menemani Afifah belajar sambil kerja.

****

Pagi hari Adnan dan Afifah bersiap-siap untuk pergi. Seperti biasa Afifah ke kampus barengan sama Adnan yang juga pergi ke kantor.

Sekarang mereka sedang sarapan sebelum berangkat.

"Adek habisin susunya" ucap Adnan memberikan susu Afifah.

Afifah meminum susu yang diberikan, tapi karena kebanyakan makan dia jadi gak bisa menghabiskan susunya.

"Tinggal setengah, adek uda kenyang banget" ucap Afifah memberikan kepada Adnan.

"Seperti biasa, kalau adek gak habis. Abang yang harus minum." sambung Afifiah dengan senyum lebar.

"Abang bisa hamil kalau selalu minum susu ini." jawab Adnan cemberut. Selalu seperti itu jika istrinya gak sanggup lagi menghabiskannya, maka dia yang akan meminumnya.

"Enggak bakal iih, cepat dihabisin biar kita berangkat." ucap Afifah senang. Melihat Adnan meminum susu hamilnya salah satu kebahagiaan yang tersendiri untuknya. Dia sangat suka melihat wajah Adnan yang sangat kesulitan meminum susunya. Sakin senangnya, kadang dia sengaja bilang kalau dia gak sanggup lagi menghabiskan susu itu agar Adnan yang meminumnya.

"Udah selesai. Ayo berangkat" ujar Adnan cepat setelah meletakkan gelasnya.

"Susunya enakkan sayang?" tanya Afifah dengan kekehan.

"Iya enak" jawab Adnan ketus sambil berjalan keluar rumah, meninggalkan Afifah yang masih terkekeh.

****

Sesampainya dikampus Afifah langsung masuk ke kelas dan pastinya sahabatnya itu sudah ada di tempat duduknya.

"Pagi bumilku yang cantik" ucap Sinta setelah Afifah duduk di kursinya.

"Pagi Sinta"

"Kamu uda belajar?" tanya Afifiah.

"Uda dong, aku uda siap ngadapin ujian pagi ini." jawab Sinta dengan senyum lebarnya.

"Bagus deh kalau gitu, kamu gak perlu nanyak-nanyak lagi sama aku."

"Hehe....kamu tenang aja, aku tetap nanyak kok kalau nanti aku gak tau." ucap Sinta cengengesan.

"Dasar" jawab Afifah, yang sudah tau dengan sifat sahabatnya itu.

Berapa menit kemudian dosen merekapun masuk. Dan langsung melaksanakan ujian pertama.
.
.
.
.
.
Jadikan Al-Qur'an bacaan utama💖

Istikharah Cinta MemanggilkuWhere stories live. Discover now