Part 16💜

5.6K 313 22
                                    

Pliees dong comentnya selain next bisa gak yah?, terasa gak dihargai banget😢

Dan yg belum vote silahkan di vote dulu⭐

Follow juga akun rahma yah
rahmanasution0409

Happy reading all💕

****

**>®<**
Allah selalu mengetahui apa yang baik dan buruk untukmu.
Jika keinginanmu tidak terkabul janganlah sedih, mungkin itu cuma keinginanmu dan bukan kebutuhanmu.
Allah akan menggantikan yang lebih dari apa yang kau inginkan.
**>®<**

(ig: rahmanastn
Follow juga ig: hijrahbersama_nya, insyaAllah banyak pelajaran yang kita dapat agar selalu istiqomah dalam berhijrah)



🍁🍁🍁

Sinar matahari masuk dari balik jendela menandakan hari sudah siang untuk melakukan segala aktivitas yang akan dilakukan.

Afifah mengerjapkan matanya dia melihat orang yang berada disampingnya masih setia memejamkan matanya sambil memeluk tubuhnya.

Afifah melihat kearah jam yang menempel didinding dan betapa terkejutnya dia melihat jarum jam yang sudah menunjukkan keangka tujuh.

"Abang...bangun lihat itu udah jam tujuh, nanti telat kerjanya." ujar Afifah sambil menggoyangkan tangan suaminya yang berada dipinggangnya.

Bukannya bangun Adnan malah semakin mengeratkan pelukannya kepada Afifah membuat Afifah kesulitan bernafas.

"Abang bangun...adek gak bisa nafas ini." ucap Afifah dengan manja.

"Apa? Gak bisa nafas, kenapa?" tanya Adnan panik sambil memegang wajah Afifah.

"Meluknya kekencangan iih.."

"Oh itu, kirain entah apa." jawab Adnan enteng dan menenggelamkan kepalanya dilekukan leher Afifah.

"Kok tidur lagi sih, itu udah jam tujuh emangnya abang gak kerja?" tanya Afifah.

"Mager yang. Lebih enak disini sama adek."

"Tapi abang harus kerja gak boleh males-malesan, inikan enggak hari libur jadi abang gak ada alasan tidak kerja." sahut Afifah panjang lebar.

"Yah gak apa-apa sih yang, abangkan bosnya." jawabnya enteng.

"Walaupun abang bosnya abang gak boleh males. Lihat dong para kariawan abang semua pada rajin jadi bosnya juga harus rajin agar jadi contoh yang baik." nasehat Afifah.

"Sekarang ayo bangung dan siap-siap berangkat kerja." ucapnya lagi dan mulai menarik tangan Adnan agar duduk.

"Gak usah kerja yah yang, sekali ini aja kok." rengek Adnan.

"Harus kerja abang. Gak ada males-malesan pokoknya abang siap-siap adek tunggu dibawah buat sarapan." jawab Afifah dan mulai meninggalkan kamar menuju dapur.

Istikharah Cinta MemanggilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang