Part 7💜

6.4K 357 8
                                    

Sebelum baca, berikan votenya dulu yah teman-teman❄

Happy reading all💕

****
Sebut namamu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi ingga akhir zaman.
****

__________

Hari yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun akhirnya tiba juga. Dimana segala perjuangan dan usaha telah terbalaskan dihari ini. Yaitu hari wisudahnya seorang Adnan Syafi Azhari yang sekarang mendapat gelar S2 disalah satu Universitas ternama dijakarta.

Setelah acara wisudah selesai, Adnan dan keluarganya pulang kerumah. Hari ini sangatlah melelahkan, dia butuh mengistirahafkan badannya. Adnan turun kebawah ingin mengisi perutnya yang tiba-tiba kelaparan, setelah selesai dia berencana menyambung tidurnya yang tertunda. Tapi tiba-tiba suara uminya menghentikan langkahnha.

"Adnan.." panggil Fiza umi Adnan.

"Iya mi.."

"Sini duduk, umi mau bicara" ucap Fiza.

"Bicara apa mi?" tanya Adnan setelah duduk disamping uminya.

"Kamu kan udah wisudah nih, bagaimana kalau kita segera melaksanakan perjodohan kalian" ucap Fiza dengan senangnya.

"Tapi mi, Adnan kan baru aja wisudah. Belum lagi masuk kedunia kerja." ucap Adnan dengan berat hati

"Kamu ini gimana sih, kamu kan bisa langsung masuk dikantor abi. Dari dulu juga kamu udah ikut kerja dibagian bisnis, jadi udah paham semua tentang pekerjaan" omel Fiza kepada anaknya itu.

"Iya tap__" belum sempat Adnan menjawab, udah dipotong oleh uminya.

"Gak ada tapi-tapian, pokoknya minggu depan kita udah kerumah teman umi. Jadi, seminggu ini kamu udah bisa masuk kerja dikantor abi." ucap Fiza yang tak bisa dibantah.

"Huu..yaudah deh, terserah umi. Adnan ke atas dulu." pasrah Adnan dan langsung meninggalkan uminya.

Setibanya dikamar Adnan langsung merebahkan badannya dikasur. Hidup begitu cepat baru semalam urusan wisudahnya selesai sekarang sudah masuk ke perjodohan. Dia selalu berpikir apakah anak teman uminya itu mau menerima dia. Yang sekarang bisa dilakukannya hanya meminta petunjuk kepada sang pemberi arah, karena Dialah yang mengetahui pahit manisnya kehidupan.

****
Afifiah keluar dari kamarnya dan turun kebawah menemui uminya. Dia ingin membantu uminya memasak walaupun sekedar memotong sayuran. Jujur dia tidak pandai memasak, tapi belajar mulai sekarang tidaklah terlambat bukan.

"Umi mau masak apa?, sini biar Fifah bantu." ucapnya

"Umi mau masak sup ayam, kamu.potongi aja itu sayurannya yah." jawab Rani umi Afifah.

"Oke umi" ucap Afifah dan mulai memotong sayuran.

"Fifah, teman umi ngasih kabar anaknya udah wisudah semalam. Dan seminggu lagi mereka akan datang kerumah kita." ucap Rani memberi tahu.

"Haa.. Seminggu lagi umi" ucap Afifah kaget.

"Iya sayang, kan bagus makin cepat dilaksanakan. Mulai sekarang kamu harus lebih sering shalat istikharah meminta petunjuk kepada Allah." ucap Rani.

Istikharah Cinta Memanggilkuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن