Part 22💜

4.7K 240 4
                                    

Silahkan baca dulu..

Assalamu'alaikum...
Apa kabar kalian semua

Maaf karena aku up nya lama banget
Kalian pasti kecewa sama aku yang gak pasti kapan updatenya

Tapi percayalah aku juga pengen update cepat kalau otak bisa diajak berpikir.

Aku mau ngucapi begitu banyak terimakasih bagi yang baca cerita aku yang tak seberapa ini.
Karena yang baca uda 21K dan votenya uda 2K.

Thank you so much, aku gak tau lagi bagai mana ngungkapinya. Yang jelas aku bahagia banget😂

Aku berharap kalian gak bosen bacanya dan selalu ngasih suport buat aku.
Aku sayang sama kalian semua, walaupun terkadang yang baca tidak pernah meninggalkan jejak.

Dan kali ini aku akan update lagi besok, jadi buat kalian silahkan vote dan coment sebanyak-banyaknya.
Biar aku makin semangat lagi.
Follow juga akun wattpad aku.
rahmanasution0409



  Happy reading all💕

****
Adnan bangun dari tidurnya dan melihat jam yang menunjukkan pukul enam pagi, dia ketiduran selepas pulang shalat subuh di masjid. Karena kecapean akibat pekerjaannya yang menumpuk dikantor. Hari ini adalah weekend dan dia berencana akan joging pagi mengingat sekarang sangat jarang dia melakukannya karena kesibukan pekerjaan.

Dia menuruni tangga setelah mengganti pakaian, memakai trening dan kaos hitam lengkap dengan sepatu joging. Adnan tersenyum melihat istrinya yang sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan mereka, pemandangan inilah yang sangat dia dambakan sedari dulu. Bangun tidur sudah ada seorang wanita yang telah menyiapkan sarapannya, yaitu istri.

"Adek lagi ngapain." tanya Adnan basa basi.

Afifah terkejut mendengar suara berat itu tiba-tiba dan sebuah tangan yang melingkari perutnya.

"Iih...abang ngagetin aja, kalau adek jantungan gimana?" ucap Afifah kesal.

"Yaudah nanti tinggal abang obati." ucapnya enteng.

Afifah membalikkan badannya setelah mematikan kompor dia melihat penampilan suaminya itu dari atas kebawah.

"Abang mau joging?"

"Kalau udah pakai baju begini ya berarti mau joging." jawab Adnan tanpa dosa.

"Iya adek juga tau, tapi yang jadi masalahnya abang kenapa gak ngajak adek?" tanya Afifah dengan muka galaknya.

"Adek mau ikut?" tanya Adnan balik.

"Ya maulah, adek gak bakal biarin abang joging sendiri. Nanti banyak perempuan yang lihatin karena adek gak ikut."

"Abang tunggu sini, adek mau ganti baju dulu. Jangan ditinggal." ujarnya panjang lebar dan berlalu menuju kamar.

Adnan tercengan mendengar perkataan istrinya itu. Dia ingin menjawab tapi tidak jadi karena sudah langsung ditinggal. Padahal dari awal dia memang ingin mengajak istrinya, tapi namanya perempuan tetaplah sensitif dan para pria harus bersabar menghadapinya. Salah sikit pasti akan fatal akibatnya.

Istikharah Cinta MemanggilkuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora