28🔪

33.5K 3.2K 75
                                    

Alana berjalan dikoridor sambil menggerutu, ia masih sangat kesal karna Ghasendra menyikap roknya sembarangan, ia kira Alana cewe apa?, karna jalannya yang tidak benar Alana menubruk seseorang sampai ponsel yang berada digenggaman orang itu terjatuh, batrainya-pun keluar, Alana yakin pasti kacanya juga retak. Ia meringis lalu membatu cowo itu mengambil ponselnya.

"Maaf"ucap Alana bersalah.

"Kalau jalan liat liat"bentak cowo itu membuat Alana tersentak, ia tidak kenal dengan cowo itu, mungkin cowo itu anak ipa karna Alana anak ips.

"Lo kira harga hape ini murah"omelnya lagi, Alana menunduk takut ia sama sekali tidak sengaja.

Postur tubuh cowo itu dan cara marahnya mirip dengan Malven, Alana takut. Ia harus apa sekarang? Sekali lagi Alana meminta maaf pada cowo itu.

"Lo kira minta maaf bisa kembaliin hape gue kaya semula lagi?"tanya cowo itu sambil menoyor kepala Alana cukup kencang, dan Alana benar benar takut sekarang, cowo itu sangat emosi.

Cowo itu maju dan Alana mundur karna cowo itu terus mendorong bahunya secara kasar"maaf, gue bisa ganti hape lo"ucap Alana lirih.

"Ganti? Emang mampu? hahaha..kayanya harga hape gue sama badan lo masih mahalan hape gue"ejek cowo itu, Alana tidak habis fikir bisa bisanya cowo itu mengucapkan hal kurang ajar. Karna kesal ia menampar cowo itu.

Plakk...

"Jangan sembarangan ya"bentak Alana, cowo itu memegangi pipinya, raut wajahnya berapi lalu menampar balik pipi Alana, tangannya yang besar membuat suara tamparan itu sangat nyaring.

Alana menangis sambil memegangi pipinya yang terasa panas, seseorang menarik kerah baju cowo itu dengan kasar.

"BANCI"hardik Ghasendra lalu meludahi Tegar, ya cowo itu adalah tegar anak kelas 12 ipa4.

"Bangsat"umpat tegar lalu meninju rahang Ghasendra. Bukannya merasa sakit Ghasendra malah tertawa.

"Selemah itu lo beraninya sama cewe?, malu sama anu lo"ucap Ghasendra lantang. Perdebatan itu memancing segerombolan orang untuk melihat.

"Anjing"pekik Tegar lalu memukul Ghasendra, tapi sayangnya Ghasendra lebih dulu menendang Tegar sampai tersungkur jauh.

Tegar memegangi perutnya yang sakit akibat tendangan Ghasendra, beberapa orang yang menonton hanya bersorak tidak ada yang membantu, koridor ini cukup jauh dari ruang guru.

Ghasendra tertawa lalu berseringai, ia menghampiri Tegar lalu dengan gerak cepat ia memutar lengan Tegar sampai berbunyi seperti tulang patah, semua orang meringis"ini hukuman karna tangan nakal lo berani sentuh dia"ucap Ghasendra tegas, lalu ia melepas cekalannya.

Ghasendra membawa Alana pergi dari gerombolan itu, berani sekali tegar menampar Alana. Jika saja ini bukan disekolah Ghasendra pasti sudah membuat cowo itu tidur dirumah sakit. JIWA!! eh:v

Alana melepas kasar genggaman Ghasendra, ia masih kesal pada Ghasendra dan ini semua karna Ghasendra. Intinya Ghasendra hari ini membuatnya sangat kesal.

Ghasendra menarik lengan Alana agar duduk dikursi taman, hari ini memang free class karna guru sedang rapat untuk ujian senin depan. Alana memalingkan wajah, sesekali ia menghapus air matanya yang terjatuh tanpa izin.

Ghasendra menarik dagu Alana agar gadis itu menatapnya, Alana menatap Ghasendra dari dekat dan jantungnya mulai berdegup tak karuan.

"Maafin gue"ucap Ghasendra, tapi nada bicaranya sama sekali tidak ikhlas.

Alana menatap sinis Ghasendra, lalu menghela nafas"gue maafin"ucapnya. Sekuat apapun Alana menahan agar  marah pada Ghasendra tetap saja ia akan luluh jika ditatap dari dekat.

GHASENDRA🔪[SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora