27🔪

34.2K 3.1K 142
                                    

>Skip...

Hari ini adalah hari pembagian bangku karna uts akan dilaksanakan senin besok, Beberapa teman sekelas banyak yang tidak terima karna mendapatkan tempat duduk didepan.

Kini semuanya sedang bersih bersih kelas, hanya Ghasendra yang duduk santai sambil memainkan ponsel, semua teman tidak ada yang mau menegurnya karna takut kena amuk Cowo itu.

Alana bersenandung sambil membersihkan kaca dengan kemoceng, sesekali ia bersin karna debu yang masuk ke indra penciumannya.

"Ko' contekan jangan lupa"ucap Regan, miko menyengir dan mengangguk.

"Lo juga jangan lupa pantau guru nanti haha"ujar miko.

Mereka berdua sedang mengepel lantai, yang lain sibuk dengan perkerjaan masing masing. Ketukan pintu membuat beberapa orang menoleh.

"Pinjem pel-an dong"itu suara mika, sontak miko langsung menoleh.

"Dipake mik"balas rika.

"Mikaa"panggil miko, mika terseyum disapa oleh miko.

"Kamu mau pinjem pel-an? Ini yang aku aja"ucap Miko antusias, ia berlari menuju mika berada. Karna lantai yang licin ia terpeleset dan itu mengundang teman sekelas untuk menertawainya.

Mika meringis lalu membantu miko untuk berdiri, ia mencubit lengan miko"malu maluin"cibirnya.

"Sakit sayang"rengek miko.

Mika mengambil pel itu lalu pergi meninggalkan miko, Reganlah yang tertawa paling kencang sedangkan yang lain sudah mereda.

"Lebok tah ku sia"hardik Regan, ia tertawa sambil memegangi perut. Karna posisi miko terjatuh tadi sungguh tidak elit.

"Puas lo"bentak miko, Regan berhenti tertawa lalu menoyor kepala miko.

"Baperan lo nyet"hardiknya.

"Intip... intip...yuhu...."ucap sofian berirama. Sontak anak perempuan yang sedang menaiki bangku langsung turun dan merapatkan roknya. Kesempatan itu selalu dicuri oleh sofian yang mesum.

"Fian, gue aduin guru bk lo"ujar weni marah.

"Nyantai wen, gue udah tau kok yang lo warna putih kan?"balas Sofian tepat sasaran.

Weni terpekik"sialan"umpatnya kesal.

"Wahh abang sofian gak ngajak aku intip intip"ujar Regan.

Sofian terkekeh"wah kamu sudah besar ya mau melihat segitiga?"

Kini para perempuan dikelasnya menatap Sofian dan Regan dengan tajam, seolah akan menerkam mereka berdua.

"SERANGGG!!"teriak weni, mereka semua menyerang Regan dan sofian, memukulinya dengan benda pemberih yang mereka pegang masing masing, Alana pun ikut memukuli karna ia juga seorang perempuan.

"Ampun ampun"pekik keduanya.

"Kurang hajar sii"ucap ismi sambil membenarkan kerah seragamnya.

Ghasendra hanya menjadi penonton saja, ia terlalu malas untuk terlibat dalam hal konyol seperti itu.

Ghasendra memilih keluar karna kelas terlalu ramai, ia berjalan dengan gayanya menuju taman. Dibelakangnya ada Alana yang mengekori, Ghasendra tau gadis itu mengikutinya.

Ghasendra menghentikan langkahnya membuat Alana yang berada belakangnya menubruk dada Ghasendra.

Alana meringis sambil mengusap keningnya, Ghasendra menatap Alana dengan tangan dimasukan kedalam saku. Alana terkekeh lalu membalas tatapan Ghasendra.

"Jangan ngikutin"ujar Ghasendra.

"Loh emang kenp..."ucapnya terpotong.

"Gue mau sendiri"

Alana menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Ghasendra terseyum miring lalu melanjutkan langkahnya.

Alana kembali melanjutkan langkahnya mengikuti Ghasendra, lelaki itu menghela nafas lalu kembali menghentikan langkahnya.

"Ikutin gue"ucap Ghasendra.

"Hah?"Alana menyerit bingung.

Ghasendra memundurkan langkahnya, Alana berjalan mengikutinya"stop"ucap Ghasendra, sontak Alana menghentikan langkahnya.

"Jalan"ucapnya kembali, Alana menyerit bingung, sebenarnya apa yang dilakukan cowo itu. Tapi Alana tetap mengikutinya.

"Stop"ucap Ghasendra, ia terkekeh lalu berucap"duduk"

"Hah?"tanya Alana heran.

"Duduk"jawab Ghasendra, Alana pun kembali mengikuti perintahnya.

Ghasendra berjongkok seraya terseyum manis lalu ia mengacak acak puncak kepala Alana"Anjing pintar"ucapnya gemas.

Alana membelakan matanya, lalu memukul lengan Ghasendra, Anjing? Oh ayolah bahkan Alana dengan anjing masih cantikan Alana kemana mana.

Ghasendra berlari karna akan terkena serangan lagi oleh Anjing perempuan itu, banyak yang melihat mereka berdua berlarian sambil tertawa, dan mereka beranggapan kalau Alana memanglah kekasih Ghasendra.

"SENDRAAA..."Alana menjerit memanggil cowo itu.

Ghasendra menghentikan langkahnya saat berada ditaman belakang lalu duduk disalah satu kursi taman, berlari dari koridor sampai taman cukup membuatnya lelah. Ia menghapus keringat yang menempel dikeningnya, Alana datang dengan kaki yang dihentak hentakan.

"Apa"Tanya Ghasendra.

"Sebelll"jawabnya, Ghasendra menyeringai. Sepertinya hari ini Ghasendra akan membuat gadis itu kesal.

Dengan tangan yang bersedekap dada Ghasendra menyikap rok pendek Alana dengan satu kakinya, sontak Alana membelakan matanya lalu menutup rapat roknya.

"Shit"Alana kembali membabi buta Ghasendra, gadis itu memukuli Ghasendra seolah tidak ada ampun.

Ghasendra hanya diam dengan wajah santai saat dipukuli Alana. sakit? Tidak, ia tidak merasakan sakit sama sekali, Ghasendra justru bergairah saat terkena pukulan.

"Aahhh"Ghasendra mendesah saat pukulan gadis itu bertambah kencang, Alana langsung merinding dan menghentikan pukulannya saat mendengar desahan Ghasendra. Ia menggigit bibir bawahnya menahan rasa malu, kenapa Ghasendra mendesah didekatnya? Dengan suara seperti itu Ghasendra terlihat sexy.

Alana bengong dan menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh berfikiran jauh. Ghasendra terkekeh lalu bangun dari duduknya lalu membisikan sesuatu"punya lo warna ungu"setelah mengatakan itu Ghasendra kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan santai.

Alana mengerjapkan matanya, ia mengutuk Ghasendra yang telah berbuat kurang ajar padanya"shit"jerit Alana kesal. Alana bersumpah besok akan memakai celana pendek untuk menutupi cd-nya.








Aku NgeBacot dulu yaaa..

Belakangan ini aku lagi sibuk banget teman teman, Aku mau pkl karna udah kelas 11. Mungkin aku bakal jarang update, tapi bakal aku usahain buat kalian yang setia sama cerita ini hehe❤senin besok juga pts, semangat buat kalian yang senin besok pts juga😚

Follow
Vote
Komen

GHASENDRA🔪[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang