❄27❄Badgirl vs goodboy

Start from the beginning
                                    

Nada langsung berlalu dari hadapan Alvin, pergi menuju ruang BK.

❄❄❄

Alvin menyuruh Gilang dan Devan untuk pergi ke kantin duluan. Ia akan menyusul nanti. Alvin duduk di kursi sebelah nada, tentu saja kursi yang ditempati oleh Oliv.

Tetapi Oliv ada tugas untuk ikut ke acara tanding futsal SMA harapan bangsa. Jaga-jaga jika ada yang cedera. Dia juga sudah meminta izin pada guru wali kelas.

"Ditekuk aja tuh muka" Ucap Alvin

"Tau ahk, gue males sama lo!" Ketus nada

"Kok males?"

"Ini semua gara-gara lo tau gak? Gue dihukum sama bu Nina itu gara-gara lo!"

Alvin tersenyum. Sekaligus dahi nya berkerut, ia tak mengerti apa yang barusan nada bicarakan.

"Tadi pas gue dipanggil ke BK itu gue dikasih hukuman sama bu Nina gara-gara kemarin gue kabur dari sekolah" Jelas nada

"Suruh siapa lo kabur" Ucap Alvin dengan santai

"Ya gue kan kabur gara-gara pengen nemuin lo dirumah sakit"

"Ya itu salah lo sendiri"

"ya kan gue khawatir sama lo"

"kalo khawatir tandanya sayang dong?"

"iya" jawab asal nada

"berarti lo sayang dong sama gue?" tanya alvin girang

"iy--enggak tahu ahk"

Alvin tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari nada. Lalu tiba-tiba ada yang memanggil nama nada.

"nada"

Nada terkejut saat melihat kearah pintu, siapa yang memanggil nya.

"loh? Aldo?" nada berusaha menyembunyika rasa takutnya terhadap aldo, semenjak kejadian hari lalu.

Nada menghampiri Aldo yang sedang berdiri di pintu.

"Ikut gue bentar yuk"ajak Aldo

"emang lo mau ngapain?"tanya nada

"Gue mau ngomong sama lo,penting soalnya"Jawab Aldo dengan santai

"Disini ajalah, gue lagi mager" Ucap nada

Aldo melihat kearah sekitar, takut ada yang mendengar percakapannya bersama nada.

"Disini gak aman"ucapa Aldo

"Ya terus dimana dong?"

"Dikursi pojok aja" jawab Aldo

Lalu Aldo dan nada berjalan menuju kursi yang berada di pojok kelas.

Dikelas hanya ada Alvin,Nada,dan Aldo. Nada dan Aldo duduk berdua dibelakang, sedangkan Alvin duduk dibangku paling depan.

Sesekali Alvin melirik kearah Nada dan Aldo yang sedang asik mengobrol. Alvin menyibukkan dirinya dengan membaca novel yang tadi nada baca.

"Napa gue jadi kayak kamcong?"-batin Alvin

Nada bingung, apa yang sebenarnya akan dibicarakan aldo? Tadi dia bilang ini hal yang penting, tapi mengapa ia jadi membicarakan hal yang lucu-lucu.

"Do, tadi katanya lo mau ngomongin hal penting ke gue" Ucap nada

"Tapi gue gak tahu harus mulai dari mana dulu"

"Langsung to the point ajalah"

"Intinya gue sayang sama lo" ucap Aldo penuh keyakinan

Nada menganggapnya biasa saja, karena ia juga menyayangi Aldo. Tapi sebagai sahabat.

"Gue juga sayang lo kok" Ucap nada sambil mengembangkan senyum manisnya

"Gue tahu itu, tapi lo sayang gue sebagai sahabat. Sedangkan gue sayang lo lebih dari sahabat"

"sodara?"

Aldo menggelengkan kepalanya, sepertinya ia sulit menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya, begitupun hatinya.

"Sebelumnya gue pernah ngomong ini ke lo, saat di apartemen gue"Ucap Aldo

Ingatan nada kembali pada saat dia menemui Aldo di apartemen.Dan pada saat itupun Aldo meminta nada untuk menjadi pacarnya.

"Tapi gue cuman nganggep lo sebagai sahabat" Ucap nada dengan pandangan lurus kedepan

"Apa karena Alvin lo jadi nolak gue?" Tanya Aldo sambil melihat kearah Alvin yang sedang membelakangi mereka

"Bukan itu masalahnya" Ucap nada

"Terus apa? Atau karena gue itu mantan Oliv?"

"jujur ya. Pertama, gue itu gak ada rasa sama sekali pun ke lo. Kedua, gue gak mau ngancurin hubungan persahabatan yang udah kita bangun dari kecil, gue cuman nganggep lo sebagai sahabat dong, gak lebih. Walaupun lebih juga, gue nganggep lo sebagai kakak gue sendiri" Jelas nada

Penjelasan nada barusan membuat Aldo terdiam. Memang, persahabatan diantara cewek dan cowok itu sulit, pasti diantara mereka berdua ada yang diam-diam memiliki perasaan.

Nada melihat Aldo tengah melamun, "Do, lo ngertikan apa yang gue jelasin barusan?"

"maaf" Ucap Aldo lirih

Nada mengernyitkan keningnya, seolah-olah bertanya, buat apa? 

"Maaf, gue gak bisa pendam perasaan gue, seharusnya gue jangan ngomong ini ke lo, jadi rumit kan masalahnya" jelas Aldo

Tangan nada memegang bahu Aldo sambil tersenyum manis "Gakpapa, lebih baik begini, hati lo jadi lega karena udah ngungkapin semuanya. Semua orang punya hak masing-masing"

Aldo senang atas perkataan nada barusan, senyuman nya pun mulai terukir diwajahnya. Jika nada tidak bisa menjadi miliknya, setidaknya ia masih bisa bersahabat dengan nada.

"Kita masih sahabatkan?" Tanya Aldo

"Sampai kapan pun kita masih tetap sahabat" jawab nada dengan girang

"Yaudah, gue mau kekelas dulu ya, bentar lagi mau bel"ucap Aldo yang diangguki oleh nada

Aldo beranjak dari kursinya, ia berjalan keluar kelas, tapi saat sampai dipintu, langkah Aldo terhenti dan langsung memutarkan badannya.

"Alvin! Jangan sia-sia in dia, karena dia berharga bagi gue" Ucap Aldo yang langsung pergi keluar kelas

Alvin mengerti apa yang dimaksud dengan Aldo barusan, ia pun hanya tersenyum simpul. Beda hal dengan nada, ia tak mengerti apa yang dimaksud dengan Aldo barusan.

Haloooo
Please dong komen sama vote nya ...
Biar author nya tambah semangat hehe..

Bad girl vs good boy [REVISI]Where stories live. Discover now