27 - Teror

39K 3.2K 109
                                    

"AHAHAHA JADI LO KETAUAN EMAK LO NGUMPETIN CEWEK DI KAMAR? HAHAHA." Tawa Rio yang meledak begitu saja, membuat alunan musik Jazz tak lagi punya ruang di pendengaran Keanu. Melihat temannya yang terpingkal sampai menepuk lutut dengan bahu berguncang itu, membuat wajah Keanu semakin kusam dan sungguh ia ingin menyumpal mulut Rio dengan es batu bundar di dalam old fashioned glass-nya.

Baru lima menit Rio mendatanginya di bar dan dalam waktu yang singkat itu dia berhasil membuat kekesalannya mencapai tingkat maksimal.

Rio menarik napas panjang demi menetralisir tawanya. Padahal tadi Keanu cuma melontarkan satu kalimat pendek yang intinya Elisa Rusady melihat Natasha di kamar bersama Keanu, tapi mampu membuat perut Rio bergejolak akibat gelak yang terlalu kencang. Ia bahkan merasa amat puas tertawa seperti tadi di tengah himpitan kerjaannya, meskipun tawanya di atas penderitaan orang lain. Hey, bukannya salah satu fungsi sahabat untuk ditertawakan?

Rio meneguk one shot-nya kemudian mengangkat gelas kecil itu sebagai isyarat pada bartender untuk memberinya minuman serupa. Setelah meletakkan gelasnya di atas meja yang memantulkan samar benda kaca itu, Rio lantas menoleh pada Keanu yang melamun dengan tampang nelangsa.

Hal itu kembali memancing tawa geli di wajah Rio. "Jadi sekarang emak lo udah tau kalau anaknya bajingan?"

Keanu melirik tajam. "Sialan," desisnya kesal kemudian meneguk minuman bewarna keemasannya.

"Kejadiaanya kapan?"

"Seminggu yang lalu."

"Dan lo baru cerita ke gue sekarang?"

Keanu berdecak kesal. "Ngebayangin reaksi lo kayak tadi aja udah bikin gue nyesal cerita, lagian kemarin-kemarin lo kan ada kerjaan di surabaya, gue malas cerita by phone."

Rio mangut-mangut. "Terus kelanjutannya gimana?"

"Semingguan ini gue hidup dalam teror," ungkap Keanu dengan air muka sekeruh kubangan hujan.

Kali ini Rio tidak tau harus tertawa atau berduka. Ingat dulu saat dirinya ketahuan di kamar bersama Keanu? Elisa Rusady langsung menuduh mereka yang tidak-tidak sampai meragukan orientasi seksual anaknya sendiri dan ujung-ujungnya Keanu diancam akan dinikahkan dengan Vezia jika sampai akhir tahun tak kunjung mendapatkan jodoh. Dan sekarang? Keanu ketahuan bersama seorang wanita di kamar?

"Emang posisi lo pas ketahuan gimana?"

Sebenarnya pertanyaan itu sangat menyebalkan bagi Keanu, tapi pria itu tetap menjawab, "Gue lagi mau tidur, kayak biasalah nggak pake baju, dan Nat ikut tidur juga. Tiba-tiba nyokap gue manggil dari luar, langsung lompat gue buat ngambil baju tapi nggak sempat karna pintu kamar terbuka duluan."

Kejadian selanjutnya lebih parah lagi, memalukan ditambah kikuk setengah mampus. Kala itu Keanu sendiri tak tau berkata apa, ia tidak dalam posisi bisa beralibi sehingga dirinya hanya diam dan membiarkan ibunya dipenuhi spekulasi-spekulasi negatif.

Keanu ingat betul ekspresi syok ibunya lengkap dengan pelototan tajam, persis seperti di sinetron yang dibintangi ibunya. Kalau saja waktu itu asisten Elisa Rusady tidak datang dan mengingatkan bahwa ibunya harus segera ke lokasi syuting, pasti Keanu sudah habis dilahap lahar panas yang mungkin seperti, "Keanu! kamu mama lahirkan bukan buat jadi laki-laki brengsek!" membayangkannya saja sudah membuat Keanu merinding, tahu sendiri ibunya sudah khatam berperan antagonis.

Kali ini Rio memilih tertawa. "Sumpah, nasib lo sial banget." Komentarnya membuat Keanu mengengus berat. "Terus teror jenis apa yang dipilih emak lo?"

"Nyokap gue kenal Natasha, tapi sekedar tau karena Nat anak pemilik menejemen artisnya. Nyokap gue bahkan datang ke rumah Nat, untungnya Nat nggak ada di sana. Kalau gue jangan ditanya, udah capek dibombardir lewat WA. Sejak hari itu gue nggak pernah lagi ke rumah."

Endorphins in YOU (Completed)Where stories live. Discover now