1 - Cant Help

204K 6.4K 148
                                    

Lantunan lagu Cant Help Falling in Love memendar romantis ke pejuru gedung yang di dekor begitu cantik dengan padanan warna putih dan pink lembut. Sepasang anak manusia yang tengah merayakan hari bersejarah mereka tampak begitu semringah menyalami tamu demi tamu yang menyelamati mereka.

Selaras dengan sang empunya acara, para undangan tampak menikmati perayaan yang mereka hadiri.

Berbeda dari kebanyakan orang, dua ibu-ibu yang berdiri membelakangi hiasan mawar di pinggir gedung tampak was-was mengamati tempat datangnya para tamu. Akhirnya yang mereka tunggu-tunggu tiba juga, seorang pria berkemeja batik lengan panjang yang rambut hitamnya ter-pomade rapi ala-ala barista kopi secangkir seratus rebu. Pria muda itu melangkah masuk dengan gagahnya disusul pria lain berkemeja batik lengan pendek.

"Tuh kan, Jeung, Keanu datangnya bukan sama cewek. " Si ibu yang rambutnya disanggul tinggi itu mengoyang-goyangkan kipasnya super cepat hingga anak-anak rambutnya yang ter-hairspray keras bak linggis sampai mencuat kemana-mana. "Aduh-aduhhh ... mau pingsan rasanya kalau Keanu beneran belok, sekarang kan jamannya ganteng demen ganteng." ucapnya nyaris semaput.

Beberapa menit kemudian, ibu yang satunya ikut kacau saat melihat seorang gadis yang mengenakan gaun brukat berwarna coklat muda dengan rambut yang dicepol sederhana. Gadis yang berjalan sendirian itu tampak asik cekikikan sambil memainkan ponsel sampai-sampai dia menabrak orang di depannya.

"DEMI JAMBUL INDOMARET!!!!" Si ibu berambut pendek itu sibuk menepuk-nepuk keningnya yang berkeringat dengan tisu. Ia bahkan megap-megap melihat kelakuan absurd putrinya, "Itu ... itu anak!!! Aduhh Jeung Hae In... nggak tau mau ngomong apa..." lantas ia merebut kipas temannya dan sibuk mengipasi diri sebelum kejang-kejang.

Di seberang mereka seorang anak kecil bengong melihat kelakuan ibu-ibu absurd itu sampai-sampai ice cream di tangannya meleleh. "Ma, nenek-nenek itu kenapa, sih?" tanyanya pada ibunya. Alhasil ibu anak itu panik melihat kegaduhan ibu-ibu rempong itu bahkan berniat memanggil ambulance.

~*~*~*~

Keanu Julian Martin, pria level matang sebentar lagi yang ngakunya lebih ganteng dari Deva Mahendra jaman tetangga masa gitu, menjadi magnet para kaum hawa disekitarnya. Postur tubuhnya yang tinggi atletis dan didukung paras rupawan yang dijejaki separuh western, membuatnya memenuhi syarat sebagai "partner geli-gelian" dambaan setiap kaum hawa.

Keanu sendiri sadar akan ketampanannya yang meluber dan baginya harta tidak boleh dipendam sendiri. Ia dengan sangat suka rela menebarkan ketampanannya agar dapat dipotret setiap mata, senyum super menawan terus ia lempar kemana-mana sepanjang perjalanan menuju meja yang dipenuhi teman sejawatnya.

"Enek banget gua liat muka lo, pengen muntah gua." Cerca Rio, pria berkemeja batik lengan pendek yang berjalan di belakang Keanu saat memasuki Hall tadi.

"Gue lagi sedekah ketampanan, kurang dermawan apa coba gue?" Timpal Keanu pede kemudian menyusul Rio menempati salah satu meja bundar yang lebih dulu diisi oleh Mariska, wanita dengan rambut bergelombang yang mengenakan gaun sabrina berwarna Maroon.

"Mar, temen lo nih minta dibotakin!"

"Gundulin aja tuh anak, Yo! " sahut Mariska yang ikut gemas dengan tingkah Keanu.

"Level BDSM lo ngeri banget ya, Mar. Pantas pacar-pacar lo berotot kuda semua," tukas Keanu dan berhasil mendapat gebukan mesra clutch Mariska di lengannya. "Aduh, kampret!"

"Lo yang kampret, setan!" Mariska melotot garang. "Mana lagi tuh temen lo si Vezia sableng lama banget datangnya," gerutunya masam.

"Hai Gaes!!!!" suara nyaring berlogat ala-ala yusuber yang beradu dengan lagu kondangan itu berhasil membuat Keanu, Rio, dan Mariska kompak menoleh.

Endorphins in YOU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang