Senyumnya terpasang lebar sebelum ia memutuskan untuk bersiap-siap ke kantor.
Tunggu!
Matanya membola. Menelisik dari kondisi kamar yang ganjil, sosok itu—So Hyun—baru sadar bahwa tempat ini berbeda jauh dengan kamarnya.
Atensinya teralihkan pada suara asing. Suara melenguh dan terasa sangat dekat.
Hampir saja So Hyun tersungkur—saking kagetnya—menemukan sosok lain yang tertidur di sebelahnya. Untuk beberapa detik, ia yakin jantungnya sempat berhenti.
"Kya!" pekik So Hyun nyaring. Mengalahkan suara alarm yang tidak pernah berbunyi selama beberapa tahun di rumah itu.
Song Kang spontan menutup kedua telinganya. Suara So Hyun belum juga berhenti. Membabi buta mengusik pagi yang tenang.
"Yak!"
Dengan telapak lebarnya, Song Kang berhasil menutup mulut So Hyun yang spontan mengigit tangannya.
"Aw!"
"K-k-kau! Apa yang kaulakukan padaku, hah?"
Song Kang meringis kesakitan. Gigitan yang dalam berjejak di tangannya. Sangat jelas.
"Apa kau ini anjing liar? Kenapa mengigitku?" ringis Song Kang masih kesakitan.
"Eoh. Aku berencana akan mengigitmu sampai kau kehabisan darah. Harusnya aku yang bertanya padamu, kenapa aku bisa di sini?"
Iris So Hyun bergerak awas melihat ke sekelilingnya. Sekali lagi, ia bisa memastikan bahwa ini bukan rumahnya. Melainkan rumah mantan kekasihnya, Song Kang. Untungnya—masih ada untung—pakaian yang kemarin malam dikenakannya masih utuh terpasang. Tidak kekurangan satu kancing pun.
"Akh!"
Penderitaan pria tersebut berlanjut saat So Hyun menendang Song Kang dari tempat tidur. Mendesaknya hingga pria jangkung itu terjatuh dari tempat tidurnya sendiri.
"Yak! Kau ini! Seharusnya malam tadi aku membiarkan kau tidur di jalanan. Wah ... lain kali aku pasti tidak akan berbaik hati lagi padamu, Nona Kim."
So Hyun belum paham, tapi matanya menantang Song Kang. Sangat yakin semua penjelasan Song Kang hanya karangan belaka.
Song Kang menatap heran pada So Hyun. Siapa bilang wanita Kim itu kehilangan taring? Dia masih seperti dulu; galak dan tidak berperikemanusiaan.
"Song Kang-ah!"
Serentak keduanya—So Hyun dan Song Kang—membelalakkan netra ketika mendengar suara asing menyela dari arah ruang tengah.
"Cepat! Kau harus sembunyi!" Song Kang bergerak panik.
Untuk kali ini So Hyun setuju dengan ide Song Kang. Bukan ide yang baik bila ada yang menemukan ia berada di rumah Song Kang. Skandal ... satu hal yang paling So Hyun benci.
"Ah! Kau sudah bangun rupanya!"
"Hyung!" Song Kang mengangkat tangannya. Senyum lebar terpasang demi menyamarkan kekikukkannya.
YOU ARE READING
ORACLE (END)
FanfictionKeberuntungan dan nasib buruk, benarkah bisa ditentukan dari sebuah ramalan? Apa keberuntungan lebih utama ketimbang cinta? "Bukankah semua ini karena ramalan? Jadi, buat apa berjuang?" "Kalau tidak ada ramalan, apa mungkin aku memiliki keberanian...
Oracle - 09
Start from the beginning
