2 - Ksatria Bermata Hijau

148 12 0
                                    

Chapter 2 "Ksatria Bermata Hijau"

"Akh..., sakit... ampun bang.  Lepasin gue!!" Mohon anak remaja itu saat pemuda yang menyelamatkan Beby memelintir tangannya.

Beby yang tadinya kaget karena merasa doanya dijabah kini mengerjap-ngerjapkan matanya. Ternyata pemuda yang baru saja menyerahkan ponselnya kembali berbalik dan menghadang dan menyergap pencopet tadi.

"Masih kecil udah pinter nyolong. Lo mau jadi apa kalo udah gede? Preman pasar?"

"Akh.., sakit bang! Gue minta maaf deh, minta maaf. Tadi itu gue khilaf, Pliss lepasin gue, ini sakit banget."

Beby ikut meringis melihat bagaimana anak yang mencopetnya itu merintih di depannya. Segera saja Beby tersadar dan kembali berlari untuk menghampiri kedua orang di depannya yang terlihat seperti kucing menyergap tikus.

"Stop!! Stop!! Stop!!" ujar Beby sambil memukul-mukul lengan pemuda yang memelintir tangan pencopet ini.

"Aw..., lo apa-apaan dah?!"

Pemuda itu menatap Beby dengan jengkel saat Beby memukul lengannya dengan keras. Yang mencopet siapa, yang kena pulul malah dia. Kan aneh!

"Kasian tau anak ini kesakitan. Tolong Lepasin aja." Beby beralih menatap Anak Punk itu dengan iba. "Kamu gak papa?"

Pemuda itu mengedipkan matanya berkali-kali dan menatap Beby dengan sorot mata heran. Sedangkan Anak punk itu mengangguk kaku karena ikut merasa jika Beby itu aneh. Namun, Melihat pemuda yang meringkusnya sedang tidak berfokus padanya, pencopet itu pun mengambil kesempatan untuk menendang kaki pemuda tersebut dan melarikan diri saat pemuda itu merintih kesakitan.

"Shit!!" umpat penolong Beby, "Tai!! Sialan banget."

Sebenarnya pemuda itu ingin berlari untuk kembali mengejar, namun Beby mencekal jaketnya.

Pemuda itu melotot ke arah Beby. "Ini apaan sih?! Lepasin! Gue mau ngejar tuh sih anak tai kuda. Anj*ng emang!"

Beby meringis mendengar segala umpatan yang di ucapkan pemuda di hadapannya, "Udah, nggak usah! Hape gue juga udah ada nih." Beby mengangkat tangannya yang menggenggam ponsel ke depan muka pemuda tersebut.

"Ini bukan soal hape lo udah ada atau enggak, itu pencopet emang harus di beri pelajaran, paling enggak laporin ke polisi biar di tahan."

"Udah biarin aja. Yang pentingkan gak ada yang dia ambil. Mungkin aja dia lagi kesusahan, makanya khilaf." tahan Beby sekali lagi.

"Ya gak bisa gitu dong, lagi pula dia udah injak kaki gue."

"Jadi lo mau injak dia juga?"

"Bukan, justru mau gue ajak minum kopi." cetus pemuda tersebut yang sepertinya mulai kesal dengan perdebatan mereka.

Beby memiringkan kepalanya dengan wajah polos. "Oh, gitu. Gue pikir mau lo pukul. Yaudah sih, Sana!" Beby kemudian melepas pegangannya pada pemilik jaket hoody itu, "Lo baik juga mau ngajakin pencopet minum kopi."

Pemuda itu menatap Beby sejenak, memperhatikan sorot mata Beby yang terpancar keluguan tanpa dibuat-buat. Tak lama kemudian ia tertawa terbahak-bahak sampai memegang perut.

Beby melotot. Apakah ada yang lucu pada dirinya sampai cowok ksatria ini malah menertawakannya?

Oke, Beby tak mengenal cowok ini. Maka untuk sementara kita sebut saja cowok ini dengan panggilan ksatria karena telah membantu Beby.

Lebih baik dari pada kita sebut mawar, kan?

Walau sebenarnya tampang orang ini tak ada mirip-miripnya dengan ksatria yang ada pada gambaran imajinasi Beby selama ini.

Oh, tidak! Cowok ini tidak jelek-jelek amat untuk dihina kok. Kalo boleh jujur, cowok di depan Beby bahkan memiliki rahang yang tegas, alis tebal, hidung yang cukup mancung, wajah rupawan, mata bermanik hijau, oh, dan bibir yang penuh dan tebal.

Er, cowok ini tampan.

Meskipun ciri-cirinya terdengar sempurna, namun Beby tak bisa begitu saja menyamakannya dengan rupa ksatria yang sudah terpatri dalam imajinasinya.

Dalam imajinasi Beby, ksatria memiliki mata berwarna biru seperti di cerita princess-princess disney yang sering ia tonton. Tapi cowok ini malah memiliki warna mata hijau.

Wait, Apa yang tadi Beby pikirkan, bermata hijau?!

Beby kini memfokuskan untuk mengamati dengan lekat pemuda yang sedari tadi memandangnya geli, tapi Beby tak menghiraukan itu. Karena fokusnya hanya pada mata berwarna hijau tersebut. Beby pernah membaca bahwa hanya duapersen populasi manusia yang memiliki warna mata hijau.

Bukankah itu artinya warna mata cowok ini langka?

Cowok itu berhenti tertawa dan refleks menjauhkan wajahnya dari jari telunjuk Beby.

"Eits, itu tangan mau ngapain?" ksatria itu menepis jemari Beby.

Beby menatap tangannya yang di tepis dan mata cowok itu bergantian. "Mau megang mata lo."

"Hah?" pemuda itu kembali menatap Beby dengan bingung.

"Mata lo bagus." ujar Beby takjub. Ia berusaha untuk mengarahkan jarinya lagi dan tentu saja kembali ditepis oleh ksatria tersebut.

Ksatria itu menatap Beby sebentar, selanjutnya ia kembali tertawa. "Sumpah, hanya karena mata gue bagus, jadi lo mau nyolokin gitu?"

Beby mengangguk sambil tersenyum lebar, memperlihatkan gigi kelincinya. Sebenarnya Senyuman tersebut membuat Beby tampak lucu.

Cowok itu terdiam menatap Beby, lalu ia kembali terkekeh. "Dasar cewek aneh."

setelah itu ia berbalik dan melanjutkan langkahnya ke arah yang berlawanan dengan si pencopet tadi.

Er... Sepertinya niatnya untuk mengejar kembali anak nakal tadi telah ia urungkan.

Tapi tunggu sebentar, Beby menatap punggung ksatria yang berjalan membelakanginya kini mulai tersadar. Tadi cowok itu baru saja mengatainya aneh kan? "Hei. gue bukan cewek aneh!"

Cowok itu berhenti. Beby kira ia ingin menghampirinya lagi. namun nyatanya, ksatria bajakan itu hanya berbalik dan memberikan senyum lebar kepada Beby. Layaknya artis, ia melambaikan tangan sambil berjalan mundur.

Meski itu hanya berlangsung tak sampaai lima detik, tapi Beby tak bisa memalingkan pandangannya melihat bagaimana cowok itu pergi. angle tempat cowok itu berdiri tadi sangat pas dengan pemandangan terik matahari yang seakan menyilaukan mata Beby.

Beby menatap kepergian ksatrianya itu. Selanjutnya ia meringis karena mengetahui hal penting yang baru saja ia lewatkan.

Aishh, Stupid Beby!

Ia lupa mengucapkan terima kasih, dan tololnya Beby tak bertanya nama ksatria itu.

Dan beginilah pertemuan pertama mereka.

Karena cerita ini terdengar klise, jadi sepertinya wajar jika Beby memiliki firasat kalau mereka akan bertemu lagi.

_________________TBC___________________

A BEWICTHEDWhere stories live. Discover now