Bab 7 - Pernyataan Gila

22.4K 1.9K 352
                                    

Dapat 100 vote, up lagi Ahad [3x seminggu]. Kalau enggak, sampai jumpa Jumat

[vote awal 1,85k jadi 1,95k]

[vote awal 1,85k jadi 1,95k]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KISAH SEBELUMNYA

"Siapa namamu?" Pemuda itu tersenyum. "Aku pan kudu balikin kotaknya."

"Fathiya. Fathiya Khairinnida, kelas 10-6."

"Aku Lintang. Lintang Pradisya, kelas 11-IPA-3."

Untuk berubah, maka roda hati yang berkarat harus bisa kembali berputar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk berubah, maka roda hati yang berkarat harus bisa kembali berputar.

Untuk berubah, maka roda hati yang berkarat harus bisa kembali berputar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kak Lintang benar-benar peka pada kondisiku yang lagi nge-drop waktu itu." Fathiya menyeruput es kelapanya perlahan. Setiap mengingat masa lalu, ada sedikit ceria menyisip. Itulah waktu ketika luka pedih yang sangat besar itu itu belum tercipta.

Lintang tersenyum lembut. "Ya, gimana nggak peka? Mukamu dulu udah kayak vampir saking pucatnya."

Fathiya berusaha menahan tawa. Logat Betawi itu sudah memudar. Mungkin di Bekasi, suasana Betawi masih jauh lebih kental daripada di Depok. Entahlah. Yang pasti, cara bicara Lintang sekarang jauh lebih tenang dan berwibawa.

Fathiya x Labuhan Hati Antara Kau dan DiaWhere stories live. Discover now